NERACA
Sidoarjo – Kementerian Perindustrian menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dalam rangka pelaksanaan Program Revitalisasi Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kecamatan Tanggulangin. Sasaran dari program revitalisasi tersebut, antara lain untuk memacu produktivitas dan daya saing dari para perajin yang mayoritas memproduksi barang jadi kulit.
“Dengan dilakukannya revitalisasi ini, diharapkan juga dapat memberikan daya tarik bagi para wisatawan yang mengunjungi sehingga meningkatkan kenyamanan dan perekonomian di sentra IKM Tanggulangin,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (20/6), sebagaimana disalin dari siaran resmi Kemenperin.
Gati menjelaskan, langkah strategis ini diyakini akan mampu mengembalikan kejayaan Sentra IKM Tanggulangin pasca bencana lumpur yang melanda wilayah tersebut, sehingga membawa manfaat bagi kesejahteraan para perajin IKM di Tanggulangin dan semakin mengukuhkan predikat Sidoarjo sebagai Kota UKM. “Untuk itu, dalam implementasinya, program revitalisasi ini sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah dan lembaga terkait,” ujarnya.
Revitalisasi Sentra IKM Tanggulangin ini meliputi sektor industri tas, koper dan keunggulan produk lokal lainnya melalui strategi transformasi fisik, ekonomi dan kultural. Upaya ini agar menjadikan sentra IKM Tanggulangin sebagai Kawasan Wisata Terpadu yang memiliki konsep 3 in 1, yaitu wisata belanja, wisata budaya dan kuliner, serta wisata edukasi industri.
“Revitalisasi fisik dilakukan melalui pengembangan sembilan identitas lokal, di antaranya pintu gerbang utama, area pejalan kaki, desain kursi taman, tugu tas, storyboard dan mural wisata edukasi, taman budaya dan kuliner, workshop wisata edukasi industri, serta moda transport kawasan wisata,” paparnya.
Selain itu, dijalankan pula revitalisasi kelembagaan, di antaranya promosi Kawasan Wisata Terpadu Tanggulangin, community branding, promosi produk, mendorong perajin melakukan pemasaran online melalui e-Smart IKM, mendorong tumbuhnya kuliner lokal, peningkatan kapasitas produksi, pemetaan IKM Tanggulangin, menampilkan atraksi seni dan budaya lokal Jawa Timur, serta mempromosikan busana lokal melalui seragam pramuniaga.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengaku optimistis, revitalisasi ini akan meningkatkan kinerja bisnis IKM Tanggulangin serta jumlah kunjungan wisatawanya. “Saat ini, kunjungan wisatawan ke Sentra IKM Tanggulangin sudah mulai mengalami peningkatan,” ungkapnya. Berdasarkan data Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sidoarjo, jumlah kunjungan wisatawan dalam negeri pada tahun 2014 sebanyak 104.053 orang, mengalami peningkatan sekitar 135 persen sehingga menjadi 244.974 orang pada tahun 2016.
Saiful menceritakan, aktivitas produksi di Tanggulangin dimulai sejak tahun 1939 yang diawali dengan banyaknya perajin yang memproduksi tas dan koper kulit. Kemudian, jumlah perajin terus berkembang pada tahun 1976 dengan didirikan Koperasi Industri Tas dan Koper (Intako) yang mewadahi pelaku IKM tas dan Koper di Tanggulangin.
“Pada tahun 1985 mulai bermunculan perajin yang membuka toko di depan rumah dan menjadi daerah tujuan wisata belanja produk tas dan koper yang cukup terkenal di seluruh Indonesia,” tuturnya. Kemenperin mencatat, saat ini anggota Intako sebanyak 298 unit usaha, sedangkan jumlah IKM di Tanggulangin mencapai 798 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja lebih dari 2.500 orang.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian memfasilitasi penyelenggaraan pameran produk-produk unggulan khas Betawi yang diikuti oleh para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di bawah binaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Kami mencatat, IKM yang ada di Jakarta sebanyak 4.815 unit usaha dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 20.494 orang," kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih pada pembukaan Gelar Produk IKM Unggulan Provinsi DKI Jakarta 2017 di Plasa Pameran Industri, Kemenperin, Jakarta, Senin (19/6).
Menurut Gati, IKM di Ibukota Indonesia ini memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan. “Mereka juga menjadi barometer bagi daya saing IKM di daerah-daerah,” ujarnya. Untuk itu, pameran ini dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan produk lokal berkualitas kepada masyarakat luas.
"Jadi pameran-pameran offline semacam ini harus terus dilakukan, di samping pameran atau penjualan secara online," ungkapnya. Gati pun meyakini, dengan terus mempromosikan produk IKM, diharapkan bisnis mereka semakin ekspansif dan jumlah unit usahanya dapat meningkat sehingga menyerap lebih banyak tenaga kerja baru.
Guna memacu produktivitas dan daya saing IKM nasional, Kemenperin telah melakukan pembinaan melalui fasilitasi pelatihan dan pemberian bantuan mesin atau peralatan, serta memperkenalkan sarana digitalisasi IKM agar mampu mempromosikan produk lebih luas dan mudah dengan biaya yang efesien.
“Selain perluasan akses pasar IKM di marketplace, kami juga telah membangun infrastruktur jaringan internet di setiap sentra-sentra IKM seluruh Indonesia untuk mendorong mereka terus mengembangkan produk kreativitasnya dan merubah cara pemasaran menjadi lebih efesien,” papar Gati.
NERACA Jakarta – Besaran kuota subsidi BBM dan LPG pada tahun 2024 telah ditetapkan. Didasarkan pada SK Kepala BPH Migas…
NERACA Jakarta – Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah menyalurkan subsidi energi 2024 tepat sasaran. Melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai…
NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong industri untuk meningkatkan nilai tambah melalui…
NERACA Jakarta – Besaran kuota subsidi BBM dan LPG pada tahun 2024 telah ditetapkan. Didasarkan pada SK Kepala BPH Migas…
NERACA Jakarta – Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah menyalurkan subsidi energi 2024 tepat sasaran. Melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai…
NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong industri untuk meningkatkan nilai tambah melalui…