Ketua MPR - Kemakmuran Tidak Merata Sangat Berbahaya

Zulkifli Hasan 

Ketua MPR

Kemakmuran Tidak Merata Sangat Berbahaya

Depok - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengingatkan kemakmuran yang tidak merata di tengah pesatnya perkembangan teknologi akan mengakibatkan dampak sosial yang luar biasa.

"Tanpa kemakmuran bersama bahaya sekali. Yang akan terjadi dampak sosial yang maha dahsyat," kata Zulkifli saat menyosialisasikan empat pilar MPR kepada ratusan guru taman kanak-kanak yang tegabung dalam Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) di SD Islam Terpadu Rahmaniah, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Selasa (20/6).

Zulkifli yang juga merupakan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional itu menyampaikan manakala terjadi kemakmuran tidak merata, misalnya satu kelompok bisa memperoleh makanan, sementara kelompok lain kesulitan memperoleh makanan, maka kesenjangan itu akan mudah diketahui satu sama lain dengan pesatnya perkembangan teknologi."Ini yang bisa mengakibatkan kerusuhan maha dahsyat," kata Zulkifli.

Kemudian dia menekankan kegaduhan berlatar belakang suku, agama, ras dan antargolongan yang terjadi di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia juga merupakan dampak dari terbukanya informasi kesenjangan oleh kemajuan teknologi."Sekarang semua cepat sekali diketahui orang dan tidak ada rahasia lagi. Semua terbuka luas, ngomong tertutup pun bisa tersebar luas," ujar Zulkifli.

Dia juga mengatakan menurut beberapa peneliti, kunci menjawab persoalan ini adalah dengan pemerataan pendidikan. Jika tingkat pendidikan merata maka kesenjangan lain dapat tereduksi."Kuncinya pendidikan. Sekarang apa-apa sudah digital di kota. Bagaimana dengan di desa, jauh sekali. Teman-teman di desa masih sibuk bagaimana mencukupi gizi, bagaimana mendapatkan makan," jelas dia.

Selain itu, pendidikan juga perlu diimbangi dengan pemahaman nilai-nilai kebaikan. Tanpa pemahaman nilai-nilai, kata Zulkifli, maka orang berpendidikan dapat menjadi pribadi yang serakah. 

Lebih jauh, Zulkifli mengaku prihatin dengan situasi saat ini dimana segala sesuatu dinilai dengan uang. Memilih pemimpin dengan uang, ketokohan dinilai dengan uang dan ukuran lainnya. Hal ini menurut dia, karena pendidikan tidak diimbangi oleh pemahaman nilai-nilai. Ant

 

BERITA TERKAIT

Menlu - RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah

Retno Marsudi Menlu RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kembali…

Menpan RB - Halalbihalal Jembatani Kebijakan Pemerintah-Kearifan Lokal

Abdullah Azwar Anas Menpan RB Halalbihalal Jembatani Kebijakan Pemerintah-Kearifan Lokal Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)…

Wakil Ketua MPR RI - Daerah Harus Mampu Manfaatkan Momentum Mudik Lebaran

Lestari Moerdijat Wakil Ketua MPR RI Daerah Harus Mampu Manfaatkan Momentum Mudik Lebaran Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Lestari…

BERITA LAINNYA DI

Menlu - RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah

Retno Marsudi Menlu RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kembali…

Menpan RB - Halalbihalal Jembatani Kebijakan Pemerintah-Kearifan Lokal

Abdullah Azwar Anas Menpan RB Halalbihalal Jembatani Kebijakan Pemerintah-Kearifan Lokal Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)…

Wakil Ketua MPR RI - Daerah Harus Mampu Manfaatkan Momentum Mudik Lebaran

Lestari Moerdijat Wakil Ketua MPR RI Daerah Harus Mampu Manfaatkan Momentum Mudik Lebaran Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Lestari…