Pemerintah Serap Rp14,6 triliun dari Lelang SUN

 

 

NERACA

 

Jakarta - Pemerintah menyerap dana Rp14,65 triliun dari lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara dengan total penawaran mencapai Rp22,2 triliun. Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa (20/6), menyebutkan lelang ini memenuhi target indikatif yang telah ditetapkan Rp12 triliun dan target maksimal Rp18 triliun.

Dari lelang tersebut, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN03170921 mencapai Rp1,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,95751 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 21 September 2017 ini mencapai Rp2,9 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi dengan tingkat kupon diskonto ini mencapai 4,94 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,03 persen.

Untuk seri SPN12180301, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,59522 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 1 Maret 2018 ini mencapai Rp3,1 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,5 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,25 persen.

Untuk seri FR061, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,62973 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2022 ini mencapai Rp5,06 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 6,6 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,9 persen.

Untuk seri FR074, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp4,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,33942 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2032 ini mencapai Rp5,65 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,3 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,43 persen.

Untuk seri FR072, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp4,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,51596 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2036 ini mencapai Rp5,3703 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 7,48 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,7 persen. Sebelumnya, dalam lelang lima seri SUN pada Selasa (6/6), pemerintah berhasil menyerap dana sebesar Rp14 triliun dari total penawaran yang masuk Rp33,5 triliun.

BERITA TERKAIT

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…