Erajaya Masuk Ke Pasar IOT

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - PT Erajaya Swasembada Tbk mulai masuk ke pasar internet terhubung atau IOT (Internet Of Things). Keseriusan perusahaan ritel dan distributor perangkat elektronik tersebut yaitu dengan membentuk divisi bisnis khusus untuk aksesoris perangkat mobile dan IoT. Beberapa perangkat IOT seperti DJI, Garmin, GoPro dan Xiomi Ecosystem telah disanding oleh Erajaya.

Direktur Utama PT Erajaya Swasembada Tbk Budiarto Halim mengatakan terjunnya Erajaya dalam pasar IOT tersebut mengingat IOT menjadi tren penting dimasa mendatang. “Industri IOT akan besar kedepannya. Maka dari itu, strategi kita kedepannya selain menjual perangkat telepon seluler, kita juga menjual perangkat IOT,” ungkap Budiarto usai ditemui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Selasa (20/6).

Ia pun juga menginginkan agar Erajaya dengan toko yang kini berjumlah 729 toko bisa menjadi tak hanya menjual hardware tetapi juga konten dan services dari perangkat telepon. “Saat ini kita sedang bekerjasama dengan financing (perusahaan keuangan) dengan memberikan total solution dan kita juga mendekati operator. Kita inginnya dalam satu toko itu bisa bundling semuanya, jadi begitu konsumen datang, kita bisa menyiapkan segala sesuatunya,” tambahnya.

Soal ekspansi toko, Budiarto mengatakan pada 2016 pihaknya telah membuat 153 toko yang tersebar di seluruh Indonesia sehingga jumlah total toko yang dimiliki oleh Erajaya mencapai 729 toko. Erajaya juga mengalihkan pendirian toko tak hanya di kota kota besar namun juga masuk ke kota-kota kedua. “Kalau dibandingkan, saat ini toko Erajaya 65% berada di luar Jabodetabek,” tukasnya.

Hasil RUPS

PT Erajaya Swasembada Tbk juga mengadakan RUPS yang mana hasil dari RUPS tersebut adalah pembagian deviden sebesar Rp58 miliar kepada pemegang saham yang jumlahnya mencapai 2,9 miliar lembar saham. Di Kuartal I 2017, perseroan telah berhasil mencatat penjualan sebesar Rp 5,17 triliun atau naik 6,51% dibandingkan penjualan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,85 triliun. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan penjualan dari beberapa segmen, terutama segmen handset dan aksesoris, dan voucher elektonik.

Sementara tu, perseroan juga membukukan Laba Bruto sebesar Rp 482,54 miliar di kuartal I 2017, naik sebesar 19,91% dibandingkan kuartal I 2016 sebesar Rp 409,23 miliar. Sementara, Laba Komphehensif Tahun Berjalan Perseroan di kuartal I 2017 tercatat sebesar Rp 68,37 miliar, naik 14,22% dari kuartal I 2016 Rp 59,85 miliar. Sampai dengan 1Q17, Perseroan memiliki 77 titik distribusi dan 729 owned reatil outlet. Selain itu, Perseroan juga memiliki kerjasama dengan kurang lebih 48.000 toko retail pihak ketiga.

 

BERITA TERKAIT

Wujudkan Pendidikan Tinggi untuk Semua, Pemerintah Siapkan Pinjaman Lunak

    NERACA Jakarta – Pemerintah tengah mengkaji pinjaman sangat lunak untuk mahasiswa sebagai solusi pendanaan pendidikan di perguruan tinggi.…

OIKN Klaim Tak Ada Penggusuran dalam Proyek IKN

  NERACA Jakarta – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono menegaskan, tidak ada penggusuran yang dilakukan oleh OIKN kepada…

BI : Kewajiban Neto PII Indonesia Naik di Triwulan IV-2023

    NERACA Jakarta - Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada akhir triwulan IV-2023 mencatat kewajiban neto 260,3 miliar dolar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Wujudkan Pendidikan Tinggi untuk Semua, Pemerintah Siapkan Pinjaman Lunak

    NERACA Jakarta – Pemerintah tengah mengkaji pinjaman sangat lunak untuk mahasiswa sebagai solusi pendanaan pendidikan di perguruan tinggi.…

OIKN Klaim Tak Ada Penggusuran dalam Proyek IKN

  NERACA Jakarta – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono menegaskan, tidak ada penggusuran yang dilakukan oleh OIKN kepada…

BI : Kewajiban Neto PII Indonesia Naik di Triwulan IV-2023

    NERACA Jakarta - Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada akhir triwulan IV-2023 mencatat kewajiban neto 260,3 miliar dolar…