Sambut Lebaran 2017 - Koordinasi Operator Untuk Kelancaran Lalu Lintas Data

NERACA

Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika berkoordinasi dengan sejumlah operator selular untuk meningkatkan kapasitas "bandwith" atau pita lebar guna menghindari kesulitan lalu lintas data saat mudik lebaran 2017.

"Kalau terjadi kemacetan selalu larinya kepada tingginya orang berkomunikasi. Jadi diperkirakan di titik-titik yang rawan itu juga dipasang 'BTS mobile'," kata Menteri Kominfo Rudiantara disalin dari Antara.

Menurut Rudi, terdapat 300 Mobile BTS yang disiapkan untuk memperkuat bandwith di sepanjang jalur mudik, khususnya di persimpangan-persimpangan yang rentan kemacetan. BTS bergerak itu dioperasikan oleh gabungan seluruh operator seluler di Indonesia untuk memperlancar arus komunikasi. "Dipasang di titik-titik tertentu, pertama yang tidak ada 'coverage', yang kedua yang diperkirakan kapasitasnya perlu ditambah. Kalau di simpang-simpang kalau dulu Brexit dan sekarang 'exitnya' yang baru ada lebih ke timur dan itu diperkuat di situ oleh operator," jelas Rudiantara.

Menkominfo menambahkan kementeriannya bersama BRTI dan operator telah mengecek titik mana saja yang perlu diperkuat baik di pelabuhan laut, bandara, stasiun serta jalur-jalur tol dan jalur mudik di bagian utara dan selatan Pulau Jawa.

Rudiantara menjelaskan pengoperasian BTS Bergerak dilakukan selama sebulan hingga musim mudik lebaran usai. Pada tahun lalu, total BTS Bergerak yang dioperasikan oleh gabungan operator seluler sebanyak 200 unit.

Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan aplikasi Ayo Mudik yang akan membantu melayani berbagai informasi yang dibutuhkan para pemduik dalam perjalanan.

Peluncuran ini dilaksanakan bersamaan dengan acara Gelar Pasukan Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2017, Kamis 15 Juni 2017 Pukul 16.00 WIB di Kementerian Perhubungan, demikian siaran pers Kementerian Kominfo.

Aplikasi Ayo Mudik memberikan ketersediaan informasi mengenai jalur mudik, fasilitas yang ada di sepanjang jalur mudik serta informasi titik kemacetan yang berpotensi memperpanjang durasi perjalanan mudik.

Aplikasi ini berbasis peta yang dapat menyajikan informasi mengenai lokasi posko mudik insidentil dari berbagai mitra yang ada. Para pemudik akan mendapatkan kemudahan dalam memperoleh berbagai informasi seperti lokasi posko mudik terdekat, pos polisi, posko kesehatan, SPBU, bengkel, masjid, ATM, info bencana serta info lalu lintas terkini.

Aplikasi Ayo Mudik ini merupakan hasil kolaborasi Pemerintah dengan perusahaan startup nasional Kudo. Sementara konten dan informasi di dalam Aplikasi Ayo Mudik ini didukung oleh berbagai kementerian dan lembaga terkait untuk dapat menyajikan konten dan informasi yang terpadu, yaitu Kementerian Perhubungan, Kementerian Kominfo, Kementerian Kesehatan, Kementerian ESDM, BMKG, Pertamina, Jasa Marga, Kepolisian RI, perusahaan telekomunikasi, perusahaan penyedia jasa dan produk internet dan pemangku kepentingan lainnya, kata Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika. Aplikasi AyoMudik ini sudah tersedia di Google PlayStore dan siap diunduh oleh para pemudik agar perjalanan mudik lebih menjadi aman dan nyaman.

Sebelumnya, Rudiantara mengatakan pemerintah menargetkan seluruh ibu kota daerah terhubung dengan Internet berkecepatan tinggi pada 2019 lewat program "Tol Informasi". "Jangan sampai Internet di berbagai daerah Indonesia lemot. Oleh karena itu targetnya pada 2019 seluruh ibu kota daerah yang berjumlah 500 lebih akan terkoneksi dengan Internet kecepatan tinggi," kata Rudiantara.

Usai memberikan sambutan pada acara wisuda Universitas Muhammadiyah Malang, ia mengatakan bahwa saat ini kecepatan Internet berbeda-beda di setiap daerah, bahkan ada daerah yang belum terhubung dengan Internet. "Kalau di sini (Jawa), kecepatannya antara 3 MB hingga 4 MB per detik, sehingga bisa mengunduh halaman 4A secara cepat. Namun saudara kita di Papua hanya 300 KB atau sepersepuluhnya, belum lagi bayarnya mereka mahal, itu kan tidak adil," katanya.

Oleh karena itu, kata Rudiantara, pemerintah berinisiatif membuat nciptakan sebuah "tol informasi" yang akan menghubungkan pulau-pulau dengan akses informasi berkecepatan tinggi yang merata di seluruh wilayah NKRI. Ia menjelaskan bahwa proyek Palapa Ring merupakan bagian dari persiapan infrastruktur penopang tol informasi.

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…