NERACA
Jakarta---Pemerintah tampaknya mengambil kebijakan cukup berani terkait penghentian tender proyek tol selama 2012. Alasanya saat lebih memprioritaska proses pembebasan lahan dan pengerjaan proyek yang telah berjalan. “ Saat ini seluruhnya masih dalam proses pembebasan lahan dan belum selesai. Kalau secara prinsip seluruh pembebasan lahan sudah tuntas, baru ada lelang proyek tol baru,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Ahmad Gani Gazali kepada wartawan di Jakarta,9/1
Menurut Gani, Kementerian Pekerjaan Umum lebih mendorong penyelesaian proses pembebasan lahan pada proyek pembangunan 35 jalan tol yang telah ditenderkan sebelumnya. Hal ini untuk mengejar target operasional pada 2014,terutama untuk ruas jalan tol Trans-Jawa. “Selama masalah tanah belum selesai, kita tidak akan lelangkan proyek baru,” tambahnya.
Lebih jauh kata Gani, tender yang akan dilaksanakan Kementerian PU pada 2012 difokuskan pada proyek-proyek lama yang pembebasan lahannya telah berjalan. Proyek-proyek tersebut juga telah ditawarkan kepada pihak swasta dan mendapat persetujuan dukungan pemerintah.
Berdasarkan catatan, proyek tersebut antara lain, ruas tol Medan Kualanamu–Tebing Tinggi sepanjang 60 km senilai Rp5 triliun; Cileunyi–Sumedang– Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 60,28 km senilai Rp5 triliun; Pandaan–Malang sepanjang 37,62 km senilai Rp2,2 triliun; dan Soreang–Pasirkoja sepanjang 15 km nilai Rp918 miliar. “Keempat proyek itu pembebasan lahannya sudah berjalan dan kami harapkan tuntas tahun ini sehingga bisa segera dilelangkan.Yang pasti, ruas-ruas ini sudah mendapatkan kepastian dukungan,” ungkapnya
Gani mencontohkan, ruas tol Cisumdawu yang telah mendapatkan kepastian telah mendapatkan persetujuan pendanaan dari Kementerian Keuangan sebesar Rp1,6 triliun. Nantinya dana tersebut akan dikucurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012.“Hampir semua akan mendapat dukungan dari pemerintah untuk meningkatkan kelayakan finansialnya. Hanya ruas tol Pandaan– Malangyang tidak mendapat dukungan, karena proyek ini dinilai sudah sangat feasibledan pasti diminati swasta,” imbuhnya.
Ditempat terpisah, Direktur Utama JSMR Frans Sunito mendukung langkah pemerintah menghentikan sementara tender tol dan konsentrasi proses pembebasan lahan dan pengerjaan proyek yang telah berjalan. "Saya mendukung adanya hal itu. Bebaskan dulu saja tanahnya supaya pemenang tender bisa langsung ngebut untuk membuat jalan tol tersebut," ujarnya. **cahyo
.
Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…
NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…
NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…
Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…
NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…
NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…