Ketimbang Untuk Konsumtif - Saatnya Investasikan THR Untuk Reksadana

NERACA

Jakarta –Masih rendahnya tingkat literasi keuangan di masyarakat, menjadi alasan rendahnya tingkat investasi di kalangan anak muda ketimbang menabung secara konvesional. Tak heran, golongan milenial Indonesia masih awam investasi. Hal inipun diakui Presiden Direktur PT Aberdeen Asset Management, Sigit P Wiryadi, sebagian besar anak muda saat ini belum memahami apa itu investasi dan bagaimana cara mainnya. “Mereka masih berfikir kalau investasi itu risikonya terlalu tinggi, sehingga mereka lebih milih menabung,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Padahal kata Sigit, menabung melalui investasi diusia muda memberikan banyak keuntungan. Dia mengatakan, sewaktu muda jumlah return yang akan didapatkan beberapa tahun kemudian bisa lebih tinggi."Seperti asuransi ya, punya polis sejak muda lebih baik, karena investasi kan sama dengan tabungan yang bisa digunakan untuk naik haji, menikah, beli rumah hingga uang muka rumah,”ungkapnya.

Selain itu, investasi saham atau reksadana bisa menjadi salah satu pilihan tepat untuk menabung. Pasalnya, bunga yang diberikan bisa melebihi deposito.”Jadi lebih baik ikut investasi yang kecil-kecil aja dulu dari reksadana. Ini untuk jangka panjang," katanya.

Maka berangkat dari kekhawatiran tersebut,  PT. Aberdeen Asset Management bekerjasama dengan Philip Sekuritas Indonesia meluncurkan microsite "10 golden rules" platform digital untuk belajar mengenai investasi reksa dana. Lewat microsite ini, Aberdeen bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama kaum milenial tentang cara-cara berinvestasi lewat reksadana dengan baik dan benar.

Menurut Sigit P Wiryadi, Ramadham identik dengan bonus tunjungan hari raya (THR). Kebanyakan orang, khususnya anak muda menghabiskan THR untuk kegiatan konsumtif. Padahal jika diinvestasikan, bonus THR bisa jadi modal perencanaan keuangan masa depan.”Persepsi bahwa produk investasi itu mahal dan memiliki risiko yang tinggi menjadi salah satu penyebab orang masih enggan berinvestasi. Persepsi-persepsi ini lah yang harus kita ubah. Investasi apalagi lewat reksadana bukan sesuatu yang rumit atau menakkutkan jika dipahami dengan baik dan benar ini yang menjadi alasan kami meluncurkan platform ini,”tuturnya.

Sigit mengungkapkan, peluncuran microsote 10 golden rules investasi ini sebagi komitmen Aberdeen untuk membantu pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan dalam melakukan edukasi keuangan serta memberikan perspektif yang transparan kepada publik mengingat pemahaman akan pengetahuan dan informasi merupakan salah satu kunci kesuksesan investasi.

Oleh sebab itu, Sigit berharap dengan adanya platform ini dapat membantu anak muda untuk menabuh di usia muda dan meningkatkan jumlah pemain saham di pasar modal.”Karena anak muda ini dalam 10-20 tahun kedepan akan mendominasi perekonomian dan segmentasi konsumen Indonesia. Sehingga kita harus persiapkan anak muda ini untuk menghadapi tantangan di masa depan nanti, yakni dengan melakukan edukasi investasi,”jelasnya.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…