Wirausaha Pemula Bisa Gunakan Dana CSR

Wirausaha Pemula Bisa Gunakan Dana CSR

NERACA

Jakarta - Deputi Bidang Pembiayaan Kementrian Koperasi dan UKM Braman Setyo mengungkapkan, ada potensi Rp20 triliun dari 140 BUMN yang bisa dijadikan sebagai alternatif pembiayaan bagi program Wirausaha Pemula (WP)."Bila ada WP yang bagus dan memiliki prospek baik, maka mereka bisa menjadi binaan dari salah satu BUMN dengan menggunakan dana CSR. Para WP akan dibina selama tiga tahun. Bila ini bisa dilakukan, tentunya akan sangat membantu. Tugas Kemenkop adalah menciptakan alternatif pembiayaan bagi program WP, baik melalui APBN maupun swasta,” kata Braman pada sebuah diskusi mengenai Program Wirausaha Pemula, di Jakarta, Selasa (13/6).

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan SDM Prakoso BS mengakui bahwa dana untuk pengembangan WP termasuk untuk pelatihan kewirausahaan sangat terbatas."Di awal program WP ada dana sekitar Rp80 miliar setahun saja kita masih merasa kurang. Apalagi sekarang dengan pola e-Proposal hanya dengan anggaran Rp15 miliar untuk mencakup seluruh Indonesia. Saya pikir, untuk ke depan, dana CSR bisa menjadi alternatif pembiayaan bagi Wirausaha Pemula,” kata Prakoso.

Oleh karena itu, pihaknya sudah menggandeng sekitar 50 perusahaan baik BUMN dan swasta dengan memanfaatkan dana CSR."Untuk pelatihan-pelatihan kewirausahaan kita sudah bekerjasama dengan Sampoerna, IBM, Ciputra, Indofood, Indosemen, Bank Mandiri, BNI, dan sebagainya. Dana CSR bisa digunakan untuk program pelatihan. Bila untuk pembiayaan WP, saya pikir itu dikembalikan ke aturan yang ada di masing-masing perusahaan,” jelas Prakoso.

Memang, lanjut Prakoso, Kemenkop UKM terus melakukan pembenahan dan relaksasi bagi program WP, termasuk di dalamnya pelatihan kewirausahaan."Sinergi program antara Deputi Pembiayaan dengan Deputi Pengembangan SDM akan terus berjalan. Kami ini sebagai penunjang seluruh program yang ada di kementrian ini, termasuk bagi Wirausaha Pemula,” tukas Prakoso lagi.

Braman menambahkan, program WP tahun 2017 ini (hingga Mei 2017) telah direalisasikan sebanyak 485 WP (40,41%) dengan nilai Rp5,719 miliar dari total alokasi sebanyak 1200 WP (15,6 miliar). Alokasi itu tersebar di tiga lokasi seperti daerah tertinggal dan perbatasan sekitar 42 WP, kawasan ekonomi khusus (KEK) 39 WP, dan antar kelompok pendapatan (berpendapatan rendah/masyarakat miskin) 404 WP. Sejak 2011 hingga 2015 sudah terealisasi kepada 17.105 WP dengan anggaran mencapai Rp207,372 miliar."Pada tahun 2018, diharapkan program bantuan untuk wirausaha pemula dapat dilanjutkan dengan diperluas, yaitu pada antar kelompok pendapatan,” pungkas Braman. Mohar/Rin

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…