Ratusan UMKM Serap Kredit Bergulir BPR Kota Sukabumi.

Ratusan UMKM Serap Kredit Bergulir BPR Kota Sukabumi.

NERACA

Sukabumi - Tingkat penyerapan bantuan dana bergulir bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Sukabumi dari Pemkot Sukabumi yang dikelola oleh PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kota Sukabumi masih menyisakan sekitar Rp800 juta dari jumlah total bantuan sekitar Rp3,4 miliar, atau mencapai RpRp2,6 miliar yang sudah tersalurkan kepada 220 UMKM.“Sudah 1,5 tahun berjalan, tinggal tersisa Rp800 juta hingga akhir tahun 2018 yang harus dikembalikan ke Pemkot sebesar Rp3,4 miliar,” terang Direktur PD. BPR Kota Sukabumi, Yudi Permadi kepada Neraca, di ruang kerjanya, Selasa (13/6).

Yudi menjelaskan, dana bergulir tersebut, merupakan suatu kebijakan Pemkot Sukabumi untuk membantu para UMKM di kota sukabumi, dimana jangka waktunya 2,5 tahun dengan bunga tahun pertama 0%."Jadi pemerintah memberikan subsidi bunga bagi UMKM ditahun pertama saja. Maksudnya jika pinjaman 2,5 tahu, untuk tahun pertama bunganya ditanggung oleh pemerintah, dan ditahun berikutnya itu menjadi tanggungjawab peminjam dengan bunga yang harus dibayarkan sekitar 0,75%," terang Yudi

Jika ada pelaku usaha mikro yang akan pinjam, kata Yudi, cukup mengisi berbagai persayaratan, diantaranya mempunyai surat usaha minimal sudah dua tahun berjalan usahanya, asli warga kota sukabumi, menyerahkan surat keterangan keluaraga (KK) dan surat nikah bagi yang sudah nikag dan memiliki jaminan. setelah persayaratan itu lengkap baru dari pihak bank akan melakukan survei.

"Jaminan itu sangat perlu, karena jika tidak ada jaminan pihak kami tidak bisa akan menagih jika ada kemacetan pembayaran. Misalkan, ada debitur yang macet, kita tidak kuasa untuk meagih jika tidak ada jaminan tersebut. Namun yang jelas datanag saja langsung ke kantor kami agar lebih jelas," terang Yudi

Yudi juga mengungkapakan, jika BPR Kota Sukabumi saat ini mengalami penurunan omset kredit mencapai 20% sepanjang kurun waktu dua tahun. Hal itu bisa diakibatkan banyaknya lembaga perbankan tumbuh di Kota moci yang bersaing memberikan pinjaman kredit kepada para debitur dengan suku bunga yang sangat rendah."Biasanya pertumbuhan kredit mencapai 15 sampai 20%, sekarang diangak 5% saja sudah cukup bagus," ujarnya.

Penurunan omset kredit ini juga lanjut Yudi, diikuti dengan berkurangnya jumlah nasabah dan debitur semula 1.200 menjadi 925 nasabah dengan total asset mencapai Rp32 miliar."Bahkan di tahun 2017 peraihan labna akan mengalami penurunan sekitar 50% dibandingkan dnegan tahun lalu yang mencapai laba sekitar Rp1,4 miliar," imbuhnya.

Melihat kondisi tersebut lanjut Yudi, ada beberapa langkah antisipasi yang akan di diterapkan, yakni dengancara menurunkan suku bunga bagi debitur dari 15% menjadi 13%, meskipun saat ini masih ada debitur yang bertahan diangka 15%."Sudah lebaran nanti kita akan turunkan suku bunga tersebut," kata Yudi.

Yudi menjelaskan, penurunan suku bunga hingga 13% diharapkan mampu menggenjot kembali angka kredit mencapai Rp20 miliar dengan perhitungan laba bisa diangka Rp1,5 miliar.“Dampak penurunan suku bunga kredit menjadi resiko bank yang sudah ada, namun jika sudah bisa menyesuaikan dan kompetitif bank bisa hidup kembali. Jika tidak, siap-siap lempar handuk,” pungkasnya.

BPR milik pemda di Jabar cukup terdukung dari sisi program pemerintah yang mulai berjalan terutama di daerah. Selain itu, pemerintah di Tanah Priangan sudah mulai melakukan penyerapan anggaran melalui BPR. Arya

 

BERITA TERKAIT

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

NERACA Jakarta - Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro,…

Terkait Evaluasi LPPD 2024, Ini Kata Pj Wali Kota Sukabumi

NERACA Sukabumi - Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2024, merupakan laporan penyelenggaran pemerintah daerah selama 1 (satu) tahun anggaran…

Bupati Tangerang Harapkan Reformasi Agraria Solusi Masalah Pertanahan

NERACA Tangerang - Pejabat (Pj) Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono berharap adanya gerakan sinergitas reformasi agraria di Indonesia bisa menjadi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

NERACA Jakarta - Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro,…

Terkait Evaluasi LPPD 2024, Ini Kata Pj Wali Kota Sukabumi

NERACA Sukabumi - Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2024, merupakan laporan penyelenggaran pemerintah daerah selama 1 (satu) tahun anggaran…

Bupati Tangerang Harapkan Reformasi Agraria Solusi Masalah Pertanahan

NERACA Tangerang - Pejabat (Pj) Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono berharap adanya gerakan sinergitas reformasi agraria di Indonesia bisa menjadi…