Pemkot Sukabumi Berusaha Kurangi Kemacetan Sekitar Stasiun Kereta

Pemkot Sukabumi Berusaha Kurangi Kemacetan Sekitar Stasiun Kereta

NERACA

Sukabumi - Pemkot Sukabumi terus melakukan upaya untuk mengurangi tingkat kemacetan dan kesemrawutan di kawasan arus lalulintas di seputar stasiun kereta api Sukabumi. Namun karena terbatasnya lahan penampungan, Pedagang Kaki Lima (PKL)  tidak bisa dipindahkan.

“Sudah banyak yang dilakukan. Pasar penampungan sudah disiapkan tapi karena berbagai alasan tidak diisi. Kios-kios di Jalan Stasiun Barat sudah dibongkar untuk memperlancar arus kendaraan dan mengaspal jalan,” ujar kepala Badan Perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) Kota Sukabumi Rudi Juansyah, kemarin.

Rudi mengatakan semrawutnya arus lalulintas di seputar Stasiun Kereta Api Sukabumi tersebut sulit diatasi jika pembangunan Pasar Pelita belum terwujud.“Kemacetan arus lalulintas di lokasi itu disebabkan pedagang yang menggelar dagangannya sampai ke badan jalan. Menunggu selesai pembanguna Pasar Pelita, begitu Pasar Pelita selesai, pedagang dipindahkan dan jalan dimanfaatkan lagi sesuai fungsinya,” ujarnya.

Rudi memaklumi jika masyarakat, khususnya calon penumpang KA mengeluhkan macetnya arus lalu lintas di kawasan tersebut. Apalagi, Jalan Stasiun Barat merupakan satu-satunya akses masuk dan keluar stasiun, sehingga masyarakat tidak mempunyai pilihan lain.“Kalau pedagang tidak ada lagi di badan jalan, angkot masuk ke stasiun tidak akan macet seperti sekarang,” jelasnya.

Selain itu, Pemkot Sukabumi juga telah membuat perencanaan penataan kawasan tersebut. Diantaranya, pembangunan jembatan layang yang menghubungkan pusat perbelanjaan di Jalan Tipar Gede dengan Pasar Pelita. Diatasnya nanti juga dibangun kios untuk menampung PKL. Selain itu, menambah pintu masuk stasiun dari Jalan Tipar Gede yang berada di sebalah Selatan Stasiun.“Kami sudah minta ijin langsung ke PT.KAI pusat untuk penambahan pintu masuk dan pembangunan jembatan di atas rel yang menghubungkan ke Pasar Pelita.Tapi belum ada jawaban,” ungkap Rudi.

Namun, perencanaan tersebut baru direalisasikan setelah pembangunan Pasar Pelita telah terwujud tentunya ijin dari PT.KAI sudah dikantongi. Rudi yakin, Dinas Perhubungan Kota Sukabumi bisa mengatasi kesemrawutan lalulintas di kawasan tersebut.“Perencanaan kawasan itu kan jangka menengah, tapi mengatasi kondisi yang saat ini dirasakan masyarakat menjadi perhatian pemkot,” pungkasnya. Arya

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…