Tirta Janjikan Bentuk Arsitektur Sistem Keuangan - Uji Kelayakan Calon Komisioner OJK

 

 

NERACA

 

Jakarta - Calon Komisioner Otoritas Jasa Keuangan merangkap Kepala Eksekutif Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara menjanjikan akan membentuk arsitektur sistem keuangan Indonesia (ASKI) yang akan menjadi peta jalan strategi dan upaya menghadapi tantangan di sektor finansial.

Menurut Tirta, dalam uji kelayakan dan kepatutan di Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis (8/6), hingga saat ini Indonesia belum memiliki arsitektur sistem keuangan, sehingga pemetaan dan penanganan masalah-masalah dalam sistem keuangan belum maksimal. "Pembagian wilayah sektor keuangan masih membingungkan, belum adanya desain yang terintegrasi secara menyeluruh," kata Tirta yang masih menjabat sebagai Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI.

Menurut Tirta, pembentukan ASKI sebenarnya pernah diusulkan saat proses pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2012. Namun diskusi pembentukan ASKI saat itu tidak membuahkan hasil. Selang lima tahun kemudian atau 2017, alhasil ASKI tidak pernah terbentuk. Tirta mengatakan ASKI sangat penting untuk menjadi panduan dalam menangani tantangan dan permasalahan di sistem keuangan. Misalnya, diversifikasi sumber pembiayaan terhadap perekonomian yang saat ini masih dikuasai sektor perbankan dengan porsi 85 persen.

Kemudian, tantangan mengenai persaingan antara sektor Teknologi Finansial (Finansial Technologi/Fintech) dan perbankan di era sistem keuangan digital saat ini. "Apakah peran fintech bisa geser perbankan. Apakah sistem keuangan kita juga masih membutuhkan permodalan asing yang sangat besar? Nanti kita bisa atur penanganannya di situ," ujar dia.

Setelah terbentuk, ujar Tirta, fokus utama ASKI juga akan diselaraskan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Selain itu, kata Tirta, manfaat lainnya dari ASKI adalah untuk menghindari pemborosan atas pekerjaan yang tumpang tindih atau tidak sinkron antara beberapa otoritas, yang masing-masing ingin membangun kapasitas dan kapabilitasnya.

"Pada akhirnya pengaturan dan pengawasan industri jasa keuangan Indonesia baik perbankan, industri keuangan non bank, serta pasar modal akan memberikan edukasian perlindungan konsumen sehingga akan menciptakan industri keuangan yang sehat," kata dia. Tirta merupakan calon komisioner OJK yang bersaing dengan Firmanzah untuk menduduki jabatan Anggota Komisioner OJK merangkap Kepala Eksekutif Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK.

 

BERITA TERKAIT

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Naik 21%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat aset yang dikelola (asset under management) oleh…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Naik 21%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat aset yang dikelola (asset under management) oleh…