Melihat Tradisi Ramadan di Kota Kudus

Salah satu yang khas pada bulan Ramadhan di Kota Kudus, Jawa Tengah, adalah tradisi dhandhangan yang konon sudah berlangsung sejak masa hidup Sunan Kudus atau era peralihan dari agama Hindu ke Islam. Tradisi ini berawal dari pengikut Sunan Kudus saat menyambut datangnya bulan Ramadhan.

Dhandhangan melibatkan sekitar 500 pedagang kecil yang memenuhi sekitar kompleks Masjid (Menara) Sunan Kudus, Jalan Sunan Kudus dan Simpang Tujuh. Mereka menjual makanan, minuman, dan berbagai barang kebutuhan lainnya.

Dulu, umumnya pengunjung adalah santri dari Kudus dan desa-desa di sekitarnya. Mereka datang ke masjid untuk mendengarkan pengumuman awal puasa dari Sunan Kudus dan menunggu beduk di masjid itu ditabuh sebagai penanda datangnya Ramadhan.

Makam Sunan Kudus yang berada satu kompleks dengan masjid Menara Kudus menjadi salah satu tujuan peziarah. Pada Ramadhan, jumlahnya ribuan orang per hari. Demikian pula peziarah ke makam Sunan Muria yang terletak di Gunung Muria, sekitar 18 kilometer (km) dari Kota Kudus.

Sunan Kudus yang semula bernama Ja’far Sidiq atau Raden Undung adalah salah satu dari Wali Sanga, selain Sunan Muria.

Sunan Muria, yang dikenal dengan nama Raden Said atau Raden Umar Syaid, menikah dengan Dewi Soedjinah, kakak perempuan Sunan Kudus.

Mengutip Solichin Salam, pengarang buku agama Islam, Sunan Kudus dikenal sebagai wali yang memiliki banyak ilmu. Dia menguasai ilmu tauhid, hadis, tafsir, fikih, sampai sastra. Oleh karena itulah, Sunan Kudus juga disebut sebagai ”Waliyul Ilmi”.

Saat menyebarkan agama Islam, Sunan Kudus sangat berhati-hati karena masa itu masyarakat umumnya adalah pemeluk Hindu. Salah satu contohnya, karena sapi adalah hewan yang dihormati pemeluk Hindu, Sunan Kudus yang memegang kendali pemerintahan di Kudus bisa memahaminya.

Penduduk Kudus pun umumnya tak makan daging sapi dan gantinya mereka mengonsumsi daging kerbau. Hal ini terus berlangsung sampai sekarang. Alhasil pindang, soto, dan sate daging kerbau justru menjadi salah satu kuliner khas Kudus.Menara Kudus yang berbahan baku bata merah memiliki bentuk yang mengingatkan orang pada candi. Setinggi 17 meter, menjadi ciri khas kompleks masjid dan makam Sunan Kudus.

Ada banyak kisah tentang sejarah Menara Kudus, antara lain menara itu bekas candi, tempat pembakaran jasad raja-raja masa Majapahit. Ada lagi yang beranggapan sebelum dibangun menara, lokasi itu adalah sumber air yang ditutup para wali.

Menara bergaya Hindu Jawa itu diperkirakan berdiri sekitar tahun 1549 dan mengalami renovasi pada 1685. Setelah itu, kompleks masjid Menara Kudus mengalami beberapa kali perbaikan, pada 1918, 1933, 1960, lalu pemugaran dengan anggaran tahun 1977 sampai 1979/1980.

Pemugaran juga dilakukan pada masjid Sunan Muria. Pemugaran yang menghabiskan dana Rp 17.586.000 itu dimulai Januari 1976. Wajah asli masjid pun berubah menjadi bangunan modern, yang bisa menampung sekitar 500 anggota jemaah. Untuk mencapai masjid Sunan Muria, orang harus menaiki sekitar 568 anak tangga.

BERITA TERKAIT

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Wisata Indonesia

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…