Dokter Kecil Terbaik Gerakan 21 Hari Lifebuoy : Putri Angelina Adya - Hidup Sehat Meraih Cita-cita

Neraca. Mata bulat Putri Angelina Adya pun semakin besar berbinar, ketika mendengar kabar dirinya termasuk dalam 10 siswa dari seluruh Indonesia, ia pun dinobatkan sebagai dokter kecil terbaik dalam ajang Gerakan 21 Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang digelar PT Unilever Tbk, melalui salah satu produknya, Lifebuoy. Senyumnya pun mengembang, “Alhamdulilah,” ungkap pelajar SD Percobaan Kelas V, Kota Padang-Sumatera Barat ini mengucapkan puji syukur kehadirat Ilahi.

Kegembiraan anak semata wayang pasangan Adya Putra dan Hasnah, memang pantas membanggakan. Ia mampu menyisihkan 309 siswa lainnya untuk mewakili SD Percobaan tempatnya bersekolah, bahkan menjadi duta bagi Provinsi Sumatera Barat.  “Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan orang tua, para guru, dan teman-teman di sekolah,” ujar Putri akrab ia disapa.

Gerakan 21 Hari (21H) yang diselenggarakan Lifebuoy bersama para mitra merupakan program untuk memupuk kebiasaan hidup sehat selama 21H tanpa putus, dengan harapan tetap terjaganya kesehatan melalui lima gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yakni; CTPS sebelum makan pagi, CTPS sebelum makan siang, CTPS sebelum makan malam, dan CTPS setelah dari toilet, dan menjadi perilaku yang dilakukan sehari-hari. “Yang penting kita kerjakan seperti yang tertera di kalender Lifebuoy dengan konsisten, dan jangan pernah bohong. Kita harus jujur,” ujarnya meniru nasehat sang bunda Hasnah.

PT Unilever Tbk melalui brand sabun kesehatannya Lifebuoy memang berhasil merealisasikan aksi nyata gerakan Indonesia untuk hidup bersih dan sehat. Dan memberi penghargaan sebagai apresiasi kepada para pelaksana G21H seperti; Guru Terbaik, Dokter Kecil Terbaik, Sekolah Terbaik, dan Kader PKK Terbaik.

Program G21H diawali pada medio Mei-Juni 2011 lalu, dengan pemberian edukasi seputar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada para kepala sekolah, guru, dan kader PKK, lalu dilanjutkan dengan program sosialisasi oleh para guru dan kader G21H pada Juli-Agustus. Sedangkan implementasinya dilakukan pada September-Oktober 2011 lalu. Konon gerakan G21H telah diikuti lebih dari 200.000 siswa sekolah dasar dari 10 provinsi untuk memulai mempromosikan kebiasaan hidup sehat melalui mencuci tangan dengan sabun yang diprakarsai Lifebuoy.

Putri yang bercita-cita akan menjadi seorang dokter anak ini menuturkan, bahwa gerakan mencuci tangan dengan sabun memang langkah awal dalam menjaga kebersihan tubuh. “Kalau kita sakit, kita tidak bisa mengikuti pelajaran,” ucapnya, karena itu walaupun sekadar mencuci tangan dengan sabun, “Kita sudah menjaga diri kita dari pelbagai gangguan penyakit karena kuman,” ungkapnya bersemangat.

Pandangan gadis 11 tahun ini, memang benar. Dengan melakukan CTPS, konon dapat mencegah minimal 10 masalah kesehatan karena kuman, seperti; radang tenggorokan, masalah saluran pernafasan, disentri, diare, iritasi kulit, biang keringat, mata merah, jerawat, bau badan, dan tipus.

Bahkan berdasarkan penelitian Curtis V Cairncross, dalam bukunya, “The Lancet Infectious Diseases,” menjelaskan bahwa, mencuci tangan dengan menggunakan sabun dapat menurunkan resiko diare hingga 47%, luar biasa.

Bahkan kampanye yang digalang Unilever melalui Lifebuoy, dinilai merupakan investasi besar karena manfaat yang dipetik sangat besar. Tengok saja, dengan investasi sekitar U$3,35 dalam promosi CTPS akan setara dengan manfaat kesehatan melalui program saluran air dan sanitasi yang mencapai lebih dari U$200.

Terlebih World Bank mencatat, bila negara yang mengkampayekan kebersihan dengan mencuci tangan, sedikitnya akan menghemat Rp 33 miliar setiap tahunnya, karena negara mampu menghemat anggaran dari penanggulangan wabah diare dan cacingan yang datang disaat musim penghujan tiba.

Di Indonesia, kampanye mencuci tangan yang diprakarsai Unilever melalui salah satu produknya, Lifebuoy, telah mampu menjadi lokomotif gerakan oleh banyak pihak untuk lebih bersih dan sehat. Semisal, sekolah akan sering melakukan pelbagai kegiatan positif dalam menanamkan nilai-nilai perilaku hidup bersih dan sehat.

Sedangkan pada kegiatan UKS (Unit Kesehatan Siswa), G21H juga diharapkan akan lebih mendorong untuk aktif dilakukan, seperti halnya  dengan semangat memberikan kesadaran untuk melakukan sosialisasi PHBS kepada sekolah lainnya, yang semata-mata bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pihak sekolah dalam memberikan ketersediaan fasilitas kesehatan, terutama fasilitas air yang mengalir.

“Saya berharap, menjaga kebersihan dan kesehatan dengan mencuci tangan dengan sabun akan juga diikuti banyak anak-anak Indonesia, dan menjadi kebiasaan yang terus dapat dijaga, sehingga bangsa kita akan menjadi bangsa yang memiliki generasi yang sehat dan cerdas,” ungkap Putri yang memang kerap menjadi juara di kelasnya.

 

 

BERITA TERKAIT

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…

BERITA LAINNYA DI

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…