Sebelum Naikkan Bunga, The Fed Perhatikan Inflasi

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Gubernur Federal Reserve Lael Brainard pada Selasa (30/5) mengatakan bahwa dia memperkirakan bank sentral AS akan segera menaikkan suku bunga, namun akan memperhatikan dengan cermat data inflasi yang lemah. Brainard, seorang pendukung kebijakan moneter "dovish" jangka panjang, memberikan penilaian positif terhadap ekonomi AS dan global dalam pidatonya di New York Association for Business Economics.

"Dengan berlanjutnya penguatan di pasar tenaga kerja, aktivitas ekonomi mendapatkan kembali momentum dan prospek luar negeri yang lebih cerah, akan sangat tepat untuk segera melihat suku bunga federal fund bergerak mendekati tingkat netralnya," kata Gubernur Fed, seperti dikutip dari kantor berita Antara, kemarin.

Dia mengesampingkan kinerja ekonomi yang lemah di kuartal pertama, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan pulih pada kuartal kedua, karena data terakhir, termasuk konstruksi perumahan, aktivitas pengeboran minyak dan gas, serta investasi bisnis, mengirim "tanda-tanda kekuatan yang menggembirakan" dalam ekonomi.

Selain fundamental ekonomi yang solid, kondisi-kondisi keuangan AS telah mendukung kenaikan lebih lanjut dalam ekonomi riil; data ekonomi internasional terbaru telah memberikan kesan berkurangnya risiko-risiko negatif dari luar negeri, sementara berlanjutnya penguatan pasar kerja dan prospek stimulus fiskal di AS memberikan kemungkinan risiko positif terhadap permintaan domestik AS, kata Brainard.

Dia memperkirakan kenaikan suku bunga Fed akan "berjalan dengan baik". Menurut perkiraan para pejabat Fed pada Maret, bank sentral AS akan menaikkan suku bunga dua kali untuk tahun ini setelah kenaikannya pada Maret. Analis pasar memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga secepatnya pada Juni.

Brainard juga menyatakan dukungannya untuk mengurangi 4,5 triliun dolar AS neraca bank sentral. "Jika ekonomi berkembang sejalan dengan jalur median Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP) Maret, normalisasi suku bunga federal fund kemungkinan akan berjalan dengan baik, menetapkan panggung untuk pelonggaran neraca secara bertahap dan dapat diprediksi," kata Brainard.

Terlepas dari kemajuan ekonomi baru-baru ini, Brainard mengungkapkan keprihatinannya atas inflasi yang lemah. "Jika tekanan antara kemajuan lapangan kerja dan kurangnya kemajuan inflasi masih berlanjut, mungkin akan membuat saya menilai kembali perkiraan suku bunga federal fund di masa mendatang," katanya.

 

HL5-4

Sebelum Naikkan Bunga, The Fed Perhatikan Inflasi

 

NERACA

 

Jakarta - Gubernur Federal Reserve Lael Brainard pada Selasa (30/5) mengatakan bahwa dia memperkirakan bank sentral AS akan segera menaikkan suku bunga, namun akan memperhatikan dengan cermat data inflasi yang lemah. Brainard, seorang pendukung kebijakan moneter "dovish" jangka panjang, memberikan penilaian positif terhadap ekonomi AS dan global dalam pidatonya di New York Association for Business Economics.

"Dengan berlanjutnya penguatan di pasar tenaga kerja, aktivitas ekonomi mendapatkan kembali momentum dan prospek luar negeri yang lebih cerah, akan sangat tepat untuk segera melihat suku bunga federal fund bergerak mendekati tingkat netralnya," kata Gubernur Fed, seperti dikutip dari kantor berita Antara, kemarin.

Dia mengesampingkan kinerja ekonomi yang lemah di kuartal pertama, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan pulih pada kuartal kedua, karena data terakhir, termasuk konstruksi perumahan, aktivitas pengeboran minyak dan gas, serta investasi bisnis, mengirim "tanda-tanda kekuatan yang menggembirakan" dalam ekonomi.

Selain fundamental ekonomi yang solid, kondisi-kondisi keuangan AS telah mendukung kenaikan lebih lanjut dalam ekonomi riil; data ekonomi internasional terbaru telah memberikan kesan berkurangnya risiko-risiko negatif dari luar negeri, sementara berlanjutnya penguatan pasar kerja dan prospek stimulus fiskal di AS memberikan kemungkinan risiko positif terhadap permintaan domestik AS, kata Brainard.

Dia memperkirakan kenaikan suku bunga Fed akan "berjalan dengan baik". Menurut perkiraan para pejabat Fed pada Maret, bank sentral AS akan menaikkan suku bunga dua kali untuk tahun ini setelah kenaikannya pada Maret. Analis pasar memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga secepatnya pada Juni.

Brainard juga menyatakan dukungannya untuk mengurangi 4,5 triliun dolar AS neraca bank sentral. "Jika ekonomi berkembang sejalan dengan jalur median Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP) Maret, normalisasi suku bunga federal fund kemungkinan akan berjalan dengan baik, menetapkan panggung untuk pelonggaran neraca secara bertahap dan dapat diprediksi," kata Brainard.

Terlepas dari kemajuan ekonomi baru-baru ini, Brainard mengungkapkan keprihatinannya atas inflasi yang lemah. "Jika tekanan antara kemajuan lapangan kerja dan kurangnya kemajuan inflasi masih berlanjut, mungkin akan membuat saya menilai kembali perkiraan suku bunga federal fund di masa mendatang," katanya.

 

BERITA TERKAIT

AIA Hadirkan Buku Polis Digital ePolicy

AIA Hadirkan Buku Polis Digital ePolicy NERACA Jakarta - Kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian bumi menjadi komitmen bersama untuk mencapai…

BSI : Komposisi Pembiayaan EV Capai Rp180 Miliar

    NERACA Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat komposisi pembiayaan kendaraan ramah lingkungan atau kendaraan listrik…

LPPI : Perempuan dalam Manajemen Berpengaruh Positif ke Kinerja Bank

  NERACA Jakarta – Riset Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) menemukan bahwa peran perempuan dalam jajaran manajemen puncak berpengaruh positif…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

AIA Hadirkan Buku Polis Digital ePolicy

AIA Hadirkan Buku Polis Digital ePolicy NERACA Jakarta - Kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian bumi menjadi komitmen bersama untuk mencapai…

BSI : Komposisi Pembiayaan EV Capai Rp180 Miliar

    NERACA Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat komposisi pembiayaan kendaraan ramah lingkungan atau kendaraan listrik…

LPPI : Perempuan dalam Manajemen Berpengaruh Positif ke Kinerja Bank

  NERACA Jakarta – Riset Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) menemukan bahwa peran perempuan dalam jajaran manajemen puncak berpengaruh positif…