Rute Internasional Topang Pendapatan Garuda

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Pahala N. Mansury mengatakan, penerbangan rute internasional memberikan kontribusi sekitar 52% untuk pendapatan perseroan keseluruhan pada dua bulan terakhir.”Angkanya tidak bisa kami sampaikan, tapi kurang lebih pendapatan kita dari penerbangan rute internasional sekitar 52% dari seluruh pendapatan. Jadi bisa dilihat itu perkembangan yang bagus," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Pahala menjelaskan, kinerja perseroan dari sisi profitabilitas atau keuntungan serta peningkatan penumpang menunjukkan perbaikan yang signifikan, yakni dengan pertumbuhan pendapatan rute internasional sebesar 13% (year on year). Dimana pertumbuhan tersebut jauh lebih tinggi dari pendapatan rute domestik yang hanya meningkat 3% (yoy).

Penambahan jumlah rute, kata Pahala menjadi alasan penerbangan internasional menyumbang pendapatan terbesar. Saat ini Garuda memiliki 21 destinasi internasional dengan jumlah penumpang yang terus terjaga. Dengan dibukanya destinasi baru Denpasar-Chengdu (Tiongkok) pada 23 Mei lalu, Garuda Indonesia berharap bisa menangkap tambahan penumpang dengan posisi Indonesia sebagai destinasi "hub" penerbangan.”Indonesia sebagai hub dari Cina karena jumlah penumpang yang terbang ke Australia juga signifikan, mudah-mudahan bisa menangkap tambahan penumpang dari Australia," ungkapnya.

Dirinya juga berharap hasil kinerja "operating result" pada semester II-2017 sudah menunjukkan ada keuntungan. Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membukukan rugi bersih atau rugi yang diatribusikan ke entitas induk sebesar US$ 98,5 juta pada triwulan pertama 2017 atau sekitar Rp1,31 triliun. Namun, rugi periode berjalan adalah sebesar US$ 99,1 juta.

Dibandingkan kuartal I tahun lalu, perseroan masih mencetak laba bersih atau laba yang diatribusikan ke entitas induk sebesar US$ 1,02 juta, sedangkan laba periode berjalan adalah sebesar US$ 800 ribu. Kenaikan harga bahan bakar avtur menjadi penyebab kerugian tersebut. Dalam setahun terakhir, biaya bahan bakar naik 54% dari US$ 189,8 juta menjadi US$ 292,3 juta.

BERITA TERKAIT

Laba Mandiri Herindo Adiperkasa Naik 78,04%

Di tiga bulan pertama 2024, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk(MAHA) membukukan laba bersih Rp73,204 miliar atau naik 78,04% dibanding periode…

Anak Usaha HRUM Raih Pinjaman US$620 Juta

Danai ekspansi bisnisnya, PT Tanito Harum Nickel, anak usaha PT Harum Energy Tbk(HRUM) meraih fasilitas pinjaman senilai US$ 620 juta…

Sawit Sumbermas Raup Laba Rp512,25 Miliar

Laba bersih PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tercatat sebesar Rp512,25 miliar pada tahun 2023 atau anjlok 72,1% dibanding tahun…

BERITA LAINNYA DI

Laba Mandiri Herindo Adiperkasa Naik 78,04%

Di tiga bulan pertama 2024, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk(MAHA) membukukan laba bersih Rp73,204 miliar atau naik 78,04% dibanding periode…

Anak Usaha HRUM Raih Pinjaman US$620 Juta

Danai ekspansi bisnisnya, PT Tanito Harum Nickel, anak usaha PT Harum Energy Tbk(HRUM) meraih fasilitas pinjaman senilai US$ 620 juta…

Sawit Sumbermas Raup Laba Rp512,25 Miliar

Laba bersih PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tercatat sebesar Rp512,25 miliar pada tahun 2023 atau anjlok 72,1% dibanding tahun…