Berkah dari Investment Grade - Reksadana Pendapatan Tetap Catatkan Kinerja Positif

NERACA

Jakarta – Peringkat investment grade atau layak investasi untuk Indonesia dari lembaga pemeringkat internasional Standard and Poors (S&P) memberikan optimisme pelaku pasar akan memberikan sentimen positif terhadap industri pasar modal, termasuk investasi reksadana.

Menurut pengamat pasar modal dari PT Sucorinvest Asset Management, Jemmy Paul Wawointana peringkat layak investasi akan mendorong peningkatan kinerja reksadana pendapatan tetap lebih tinggi dibandingkan jenis lainnya pada 2017.”Faktor S&P menaikan peringkat utang Indonesia menjadi 'investment grade' akan memicu dana asing masuk ke surat utang atau obligasi, itu yang menjadi salah stau faktor yang akan mendorong kinerja reksadana pendapatan tetap," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dia mengemukakan bahwa Fitch Ratings dan Moody's Investors Service menaikkan peringkat Indonesia ke investment grade pada 2011 dan 2012, kinerja reksa dana pendapatan tetap membukukan kinerja yang paling tinggi."Situasi itu tentunya juga dapat mendorong performa reksa dana pendapatan tetap pada 2017, karena obligasi merupakan aset dasar pengelolaan portofolionya," katanya.
Sejak awal 2017 ini banyak spekulan telah masuk ke pasar obligasi menyusul potensi kenaikan peringkat utang Indonesia cukup besar seiring dengan perekonmian nasional yang kondusif. Bahkan dampak dari "investment grade" secara langsung akan terasa pada pasar obligasi. Dampak utamanya adalah meningkatnya harga obligasi.

Sementara itu, research analyst PT Infovesta Utama, Reza Viola Purba menambahkan, sepanjang tahun berjalan ini, seluruh indeks reksadana mencatatkan kinerja positif, dengan indeks reksadana pendapatan tetap mencatat kinerja tertinggi hingga 19 Mei 2017. Disebutkan, pada periode itu, reksadana pendapatan tetap membukukan pertumbuhan kinerja sebesar 4,80% diikuti reksadana campuran 4,57%, reksadana saham sebesar 4,37%, dan reksadana pasar uang tercatat 1,87%.”Kinerja positif seluruh indeks reksadana itu ditopang oleh kondisi pasar obligasi dan saham di dalam negeri yang juga mengalami penguatan,”tuturnya.

Sebelumnya Direktur Head Of Investment Banking Bahana Sekuritas, Andi Sidharta pernah bilang, peringkat S&P diyakini bakal mendorong minat perusahaan untuk melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Tengok saja dari sejumlah emiten yang mulai berani berencana melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).”Kemungkinan IPO yang tadinya agak lesu, justru akan dapat respon lebih bagus dari yang kemarin,”ungkapnya.

Menurutnya, semakin banyaknya minat emiten yang ingin go public tahun ini. Didorong pula oleh kinerja emiten yang cukup membaik, dibandingkan tahun sebelumnya."Kalau diliat dari minat investor yang tadinya yang enggak mau ketemu, jadi banyak yang mau malah mestinya positif lah," imbuh dia.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…