Toba Bara Bagikan Dividen US$ 838 Ribu

NERACA

Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar US$838 ribu atau sekitar Rp11,14 miliar (kurs Rp13.295 per dollar AS).

Head of Investor Relations TOBA, Iwan Sanyoto menyebutkan, jumlah dividen yang dibagikan perusahaan pertambangan ini setara dengan 30% dari laba bersih tahun 2016 sebesar US$2,79 juta atau sekitar Rp37,09 miliar.“Pembagian dividen itu sebesar US$838 ribu yang disisihkan sebagai dividen final. Pokoknya 30% dari laba bersih tahun 2016,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Namun, manajemen belum menentukan waktu pemberian dividen tersebut. Iwan mengaku, pihaknya masih dalam tahap pembicaraan. Kata Iwan, porsi pembagian dividen pada tahun ini memang meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 10% dari total laba bersih 2014. Namun, secara nominal, besaran dividen mengalami penurunan. Tahun lalu, Toba membagikan dividen sebesar US$1,13 juta atau sekitar Rp15,02 miliar.

Hal ini, lanjut Iwan, disebabkan anjloknya laba perseroan pada tahun lalu sebesar 75,41% dari US$11,3 juta atau sekitar Rp150 miliar menjadi US$2,79 juta atau sekitar Rp37,09 miliar. Disisi lain, pada tahun ini, perusahaan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) berkisar antara US$60 juta atau sekitar Rp797,7 miliar hingga US$65 juta atau sekitar Rp864,17 miliar tahun ini.

 Alokasi belanja modal tersebut jauh lebih besar dibandingkan tahun lalu sebesar US$9,3 juta atau sekitar Rp123,6 miliar. Adapun sebagian besar dana itu akan digunakan untuk proyek listrik Toba Bara. "Sisanya untuk mining activity. Jadi mulai tahun ini fokus alokasi capex lebih ke pengembangan proyek listrik," jelas Iwan.

Saat ini, menurut Iwan, pihaknya antara lain masih menyelesaikan kontrak Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) serta proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) untuk proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 2x50 megawatt (MW) (Sulbagut I) di Gorontalo, Sulawesi. Jika keduanya telah selesai dilakukan, maka perusahaan menurut dia, akan mulai melakukan negosiasi dengan beberapa perbankan terkait financial closing. "Setelah itu selesai baru konstruksi, di mana EPC itu akan masuk untuk berperan sebaga kontraktor, akan dimulai setelah financial closing dipenuhi," ungkap Iwan.

Pihaknya pun menargetkan, proses financial closing tersebut dapat rampung pada semester pertama tahun ini. Adapun saat ini, Toba Bara memegang 60% saham pada proyek PLTU Sulbagut ini,  20% digenggam PT Toba Sejahtera, dan 20% sisanya dimiliki Shanghai Electric Power Construction Co. Ltd. Selain itu, perusahaan pun saat ini tengah mengerjakan pembangunan pada proyek PLTU Kabupaten Minahasa Utara, Sumatera Utara. Pembangunan PLTU tersebut membutuhkan investasi hingga US$210 juta-US$220 juta.

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…