Targetkan Pendapatan Tumbuh 9,5% - Martina Berto Kembali Menggalakkan Efisiensi

NERACA

Jakarta – Sepanjang tahun 2017, emtien bidang kosmetik PT Martina Berto Tbk (MBTO) menargetkan penjualan bersih sebesar Rp750 miliar. Dengan target tersebut, maka pertumbuhan yang bakal diperoleh pada tahun ini sebesar 9,5% dibandingkan Rp685,4 miliar realisasi pada tahun lalu. Sedangkan dari sisi laba sebelum pajak, pada tahun ini diproyeksikan menangguk Rp16 miliar, atau naik 35% dibandingkan Rp11,8 miliar realisasi tahun lalu.

Direktur Utama Martina Berto, Bryan David Emil mengungkapkan, target tersebut terbilang cukup moderat. “Proyeksi tersebut seiring melemahnya pertumbuhan pasar FMCG (fast moving consumer goods),”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Bryan mengutarakan berdasarkan riset, pertumbuhan FMCG hanya 3,9% pada kuartal pertama tahun ini, sedangkan produk domestik yang masuk di dalamnya cenderung melemah. Sejauh ini, pertumbuhan secara nasional pun masih belum menggeliat. Terutama, katanya, dari sisi konsumsi masyarakat.“Tingkat pertumbuhan masih dipicu belanja pemerintah, daya beli masyarakat belum terungkit,” tambahnya.

Hal itupun tergambarkan dari realisasi kinerja kuartal pertama dari perusahaan Grup Martha Tilaar itu. Kinerja penjualan MBTO mencapai Rp132,57 miliar pada triwulan I/2017, turun 26,8% dibandingkan Rp181,15 miliar pada periode sama tahun lalu. Sedangkan laba kotor tercatat sebesar Rp66,42 miliar pada kuartal pertama tahun ini, turun 28,9% dibandingkan Rp93,45 miliar pada periode sama 2016. Alhasil, MBTO baru mencatatkan laba bersih sebesar Rp830 juta pada kuartal pertama tahun ini.

Beruntungnya, perusahaan telah mengantisipasi penurunan pasar sejak tahun lalu. MBTO mengencangkan program efisiensi dari sisi beban dan ongkos produksi. Pada tahun lalu, realisasi kinerja penjualan mencapai Rp685,44 miliar, turun 1,3% dibandingkan Rp694,78 miliar pada 2015. Lewat program efisiensi, meski penjualan menurun, laba bersih perusahaan terdongkrak dari rugi bersih pada 2015, menjadi laba Rp8,81 miliar.

Bryan menjelaskan, program efisiensi pada tahun ini kembali digalakan. Strategi utama yakni pengelolaan persediaan bahan baku.“Kami melakukan fix production, sehingga membeli bahan baku sudah di awal, sehingga mampu mendapatkan diskon atau potongan harga yang signifikan,” katanya.

Disamping itu,  masih dalam rangka meningkatkan pendapatan, MBTO berencana mengerek kapasitas produksi aerosol dan menjalankan otomatisasi mesin. Bahkan dalam beberapa tahun ke depan, perseroan bakal bangun pabrik aerosol baru. Direktur Produksi PT Martina Berto Tbk, Kunto Widarto mengatakan, penambahan kapasitas produksi aerosol karena produksi saat ini yang masih kurang. "Penambahannya sekitar satu juta kaleng aerosol per bulan,”ungkapnya.

Sebelumnya, kapasitas produksi aerosol perseroan hanya sekitar 18.000 kaleng per bulan. Nantinya, MBTO akan membangun satu pabrik aerosol dengan tiga lini produksi. Namun proses pembangunannya bertahap dan belum bisa dipublikasikan saat ini. Selain itu, Martina Berto bakal menjalankan otomatisasi mesin. Pertimbangannya, dengan cara tersebut dipercaya mampu menghemat beban produksi hingga 34%. "Mungkin investasi produksi tahun ini bakal terasa tahun depan,"kata Kunto.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…