Strategi Khusus Jaga Stabilitas Harga Pangan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku optimistis dan mempunyai strategi khusus untuk menjaga stabilitas harga pangan jelang Ramadan. Salah satu strategi tersebut ialah membuka pasar murah Toko Tani Indonesia (TTI) yang menjual bahan pangan dengan harga terjangkau.

Pasar murah tersebut, tutur Amran, akan diluncurkan pada akhir pekan di beberapa titik di Jakarta. Bahan pangan yang dijual TTI berasal langsung dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang membeli langsung hasil produksi para petani. "Kemudian stok itu dipasok ke toko-toko tani selaku pedagang eceran di pasar-pasar. Dengan TTI, kami bisa potong rantai pasok sehingga harga otomatis turun," ujar Amran.

Kegiatan ini dirancang sebagai solusi permanen dalam mengantisipasi gejolak harga pangan. Dengan memperpendek rantai pasok pangan hingga 3-4 pelaku rantai pasok pangan, masyarakat konsumen dapat membeli pangan dengan harga murah. Di sisi lain petani sebagai produsen pangan tetap memperoleh keuntungan yang wajar, begitu pula dengan pedagang dapat menikmati marjin keuntungan, serta konsumen pun bisa memperoleh komoditas pangan lebih segar dengan harga yang terjangkau dan wajar.

Dia menjelaskan pasar murah TTI baru diresmikan menjelang Ramadan. Pasar murah itu akan menjual beras, bawang, cabai, dan daging. Beras yang dijual nanti ialah kategori premium dengan harga Rp7.500 per kilogram.

Saat ini, lanjut Amran, terdapat 1.000 TTI yang siap membantu menstabilkan harga pangan. Ditambah lagi toko tani yang menggunakan kendaraan, bekerja sama dengan PT Pos Indonesia serta TNI.

Terkait hal itu  Kementerian Pertanian melalui Toko Tani Indonesia (TTI) kembali menggelar pangan murah berkualitas di delapan titik di DKI Jakarta. Komoditas pangan yang dijual di antaranya adalah beras premium dengan harga Rp7.500/kg, bawang merah Rp25.000/kg dan cabai merah Rp18.000/kg.

Sementara itu, Perum Bulog memastikan bahwa stok beras nasional masih mencukupi menghadapi bulan Puasa dan Lebaran 2016. Bahkan, BUMN tersebut telah menyiapkan sejumlah rantai distribusi beras guna menghindari adanya lonjakan harga yang biasanya terjadi jelang Hari Raya Idul Fitri.

Rantai tersebut berupa menyiapkan sarana ritelnya, yaitu Bulog Mart dan Rumah Pangan Kita (RPK). Pendirian RPK ini dimaksudkan untuk mempersingkat mata rantai distribusi pangan dari petani ke konsumen sehingga harganya bisa ditekan. "Rumah Pangan Kita (RPK) adalah outlet pemasaran bahan pangan dan produk industri pangan strategis yang dibentuk untuk memotong mata rantai distribusi sehingga semakin mendekatkan produsen dan konsumen," kata Dirut Perum Perum Bulog Djarot Kusumayakti.

Direktur Komersial Perum Bulog Fadzri Sentosa mengatakan, dengan adanya RPK, maka harga beras premium bisa ditekan tidak sampai melebihi Rp10.000 per kg. "Idealnya lebih rendah," ujarnya.

Hal itu terjadi karena harga beras premium dari Bulog hanya dipatok Rp8.100-Rp8.300 per kg. Dengan margin Rp750 per kg, maka maksimal harga beras di tingkat konsumen hanya Rp9.050 per kg.

Mengingat harga beras dari Bulog sifatnya dinamis, maka patokan harga sebesar jika kondisinya seperti saat ini. Meski begitu, harga beras yang dipasok ke RPK selalu lebih rendah dari pada harga pasar sehingga bisa mengerem kenaikan harga pangan yang ditangani Bulog.

Begitu juga dengan komoditas lainnya, seperti tepung terigu, minyak goreng, dan daging sapi.

Saat ini "outlet" Bulog yang sudah beroperasi sekitar 300 unit. Diharapkan pada akhir 2016 jumlahnya sudah mencapai 1.000 "outlet". Bahkan, kalau memungkinkan jumlah tersebut akan ditingkatkan hingga 3.000 hingga 4.000 "outlet". "Ini merupakan prospek bagi masyarakat yang ingin menjadikannya sebagai salah satu peluang bisnis. Keuntungannya sendiri bukan hanya bagi pemilik RPK, tetapi juga bagi masyarakat karena bisa mendapatkan pangan dengan harga terjangkau," kata Djarot.

Terkait stok beras yang tersedia saat ini, ia mengungkapkan, diperkirakan sampai 1,9 juta ton sehingga cadangan beras aman menghadapi Lebaran 2016.

Sedangkan mengenai kinerja Bulog yang menyerap langsung hasil produksi para petani, Mentan menilai hal itu juga sebagai satu strategi untuk menstabilkan harga pangan.

Untuk komoditas bawang yang mengalami kenaikan harga, menteri mengatakan pihaknya bersama Bulog telah turun ke sentra produksi bawang untuk membeli langsung dari para petani. "Baru dua hari kami turun sudah dapat 23.000 ton. Siap dijual di pasar murah dengan harga di bawah Rp25.000 per kg, bandingkan dengan harga di kota saat ini yang mencapai Rp38.000," katanya.

Pemerintah telah menerapkan strategi untuk mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok menjelang dan selama Ramadan serta Lebaran. Presiden Jokowi pun telah meminta para menterinya untuk dapat menurunkan harga kebutuhan bahan pokok.

Kini, tinggal menunggu hasilnya apakah seluruh stratregi tersebut benar-benar efektif meredam gejolak harga kebutuhan pokok di pasaran, sehingga masyarakat dapat menjalankan puasa dan merayakan Lebaran tanpa terganggu kenaikan harga. (iwan)

 

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…