BPOM Intensifkan Pengawasan Obat Makanan Selama Ramadhan

BPOM Intensifkan Pengawasan Obat Makanan Selama Ramadhan

NERACA

Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengintensifkan pengawasan peredaran farmasi dan pangan sebelum Ramadhan hingga satu pekan setelah Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah, guna melindungi masyarakat dari produk berbahaya.

"BPOM gelar intensifikasi pengawasan pangan jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2017 sejak dua minggu sebelum puasa yaitu mulai pada 15 Mei 2017 dan akan terus berlanjut hingga satu minggu setelah lebaran," tutur Kepala BPOM Penny Lukito di Jakarta, Rabu (24/5).

Dia mengatakan target intensifikasi pengawasan difokuskan pada pangan olahan tanpa izin edar (TIE), kedaluwarsa dan rusak di sarana distribusi pangan. Selain itu, petugas BPOM beserta Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia juga meningkatkan pengawasan terhadap pangan jajanan berbuka puasa (takjil) yang kemungkinan mengandung bahan berbahaya.

Intensifikasi pengawasan ini dilakukan secara terpadu dan sinergis bersama lintas sektor."Di minggu pertama pelaksanaannya, petugas telah memeriksa 712 sarana distribusi pangan dengan hasil masih terdapat empat persen sarana yang dikategorikan tidak memenuhi ketentuan (TMK) karena menjual produk pangan kadaluwarsa, rusak dan TIE," ujar dia.

Total temuan pangan TMK dari sarana tersebut, kata dia, berjumlah 152.065 kemasan, terdiri atas 74 persen pangan TIE, 23 persen pangan kadaluwarsa dan tiga persen pangan dalam keadaan rusak. Dari seluruh sarana TMK yang diperiksa, 43 persen dari total temuan pangan TMK berasal dari gudang distributor/importir TMK yang berjumlah 177 sarana.

Berdasarkan lokasi temuan, lanjut dia, temuan pangan rusak banyak ditemukan di Jayapura, Padang, Bandung, Aceh dan Manokwari dengan jenis produk mentega, ikan dalam kaleng, minuman berperisa, kecap dan susu kental manis.

Temuan pangan kedaluwarsa banyak ditemukan di Manokwari, Jayapura, Samarinda, Ambon dan Denpasar dengan jenis produk mie instan, bahan tambahan pangan, biskuit, minuman serbuk dan makanan ringan. Sementara untuk pangan TIE banyak ditemukan di Lampung, Palembang, Mataram, Batam dan Kendari dengan jenis produk teh, garam, makanan ringan, biskuit, gula dan tepung.

Penny mengatakan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bahaya produk pangan TMK jelang Ramadhan dan Lebaran, BPOM juga melakukan berbagai bentuk kegiatan sosialisasi serta komunikasi, informasi dan edukasi (KIE).

Pendekatan preventif lain, kata dia, juga dilakukan BPOM antara lain mengajak pelaku usaha dan para peritel untuk melaksanakan tanggung jawabnya dalam menjaga keamanan dan mutu pangan sepanjang rantai distribusi. Ant

 

BERITA TERKAIT

Kanwil Kemenkumham Sumsel Sosialisasikan Pendaftaran Merek Kolektif

NERACA Palembang - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Selatan menyosialisasikan pendaftaran merek kolektif yang merupakan…

Jokowi Apresiasi PPATK Atas Pengakuan Efektivitas APU PPT

NERACA Jakarta - Presiden Joko Widodo mengapresiasi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Komite Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak…

KPK Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi di Pemprov Lampung

NERACA Bandarlampung - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung. "Kehadiran…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Kanwil Kemenkumham Sumsel Sosialisasikan Pendaftaran Merek Kolektif

NERACA Palembang - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Selatan menyosialisasikan pendaftaran merek kolektif yang merupakan…

Jokowi Apresiasi PPATK Atas Pengakuan Efektivitas APU PPT

NERACA Jakarta - Presiden Joko Widodo mengapresiasi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Komite Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak…

KPK Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi di Pemprov Lampung

NERACA Bandarlampung - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung. "Kehadiran…