Bidik Penjualan Rp 7.6 Triliun - Tiga Pilar Menuai Berkah di Musim Lebaran

NERACA

Jakarta – Memanfaatkan momentum puasa dan lebaran, emiten sektor ritel dan consumer goods bakal kebanjiran permintaan pasar karena konsumsi masyarakat akan naik dua kali lipat. Melihat potensi tersebut, peluang inilah yang tidak mau di lewatkan PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA). Untuk itu, emiten makanan dan minuman ini juga akan mengeluarkan produk-produk musiman untuk momen lebaran. Salah satunya: Wafer Stick Pio. "Biasanya, menjelang lebaran ada sedikit kenaikan penjualan karena ada tambahan permintaan,”kata Desilina, Sekretaris Perusahaan AISA, di Jakarta, kemarin.

Dirinya menjelaskan, kenaikan penjualan jelang Hari Raya Idul Fitri terutama berasal dari produk-produk makanan ringan. Plus kenaikan saat Lebaran, AISA berharap, penjualan tahun ini bisa mencapai Rp 7,6 triliun. Proyeksi penjualan itu meningkat 11,7% dibanding target tahun lalu Rp 6,88 triliun. Untuk tahun ini, AISA menyiapkan belanja modal sebesar Rp 494 miliar. "Sebagian besar alokasi belanja modal untuk ekspansi di bisnis makanan. Sisanya untuk bisnis beras," ujar Desilina.

AISA juga tengah menggenjot pembangunan pabrik minuman yang berlokasi di Solo, Jawa Tengah. Pabrik tersebut akan memproduksi Capri Sun, merek minuman dalam kemasan kantong (pouch) asal Jerman. Desilina mengatakan, pembangunan pabrik itu dipastikan tuntas pada akhir kuartal keempat tahun ini. Dana investasi untuk pabrik ini sekitar Rp 100 miliar.

Menurut Stella Amelinda, Analis Kresna Securities, kinerja AISA sepanjang tahun lalu juga berada di atas estimasi analis. Terutama, karena laba bersih AISA berhasil naik hingga 83,5% year on year menjadi Rp 593 miliar. Itu sebabnya, Stella merekomendasikan beli untuk saham AISA, dengan target harga Rp 2.500 per saham. Harga itu mencerminkan price earning ratio (PER) 15,1 kali dan EV/EBITDA 8,4 kali.

Sebagai informasi, AISA memproyeksikan penjualan makanan tahun ini senilai Rp3,08 triliun dan beras senilai Rp4,53 triliun. Sementara itu, pada 2016, AISA memasang proyeksi penjualan makanan dan beras masing-masing Rp2,63 triliun dan Rp4,25 triliun. Bila proyeksi 2016 yang ditetapkan manajemen tercapai, maka pada tahun ini, pertumbuhan segmen makanan dan beras masing-masing 17% dan 6,5% secara tahunan.

Terkait rencana pembangunan pabrik beras, kata Desilina, pihaknya masih memperhatikan kinerja kenaikan beras dalam kemasan. Sampai saat ini, pihaknya telah memiliki 2.200 mitra usaha yang menangani beras berlabel Maknyuss. Pada tahun ini, AISA memproyeksikan pertumbuhan margin makanan bisa mencapai 34%, angka tersebut lebih kecil dibanding tahun sebelumnya yakni 36%. Untuk margin beras, AISA mematok target pertumbuhan margin yang lebih tinggi menjadi 21% hingga 2017, naik 2% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, proyeksi margin konsolidasi AISA pada 2017 sekitar 26,5% pada tahun Ayam Api ini.

Direktur Keuangan Tiga Pilar Sejahtera, Sjambiri Lioe pernah bilang, perseroan pun mengundur pembangunan pabrik makanan dan akan lebih fokus pada pengemasan dan promosi. Dia menambahkan AISA akan tetap mempertahankan harga produk, di tengah peningkatan harga maka efisiensi akan dilakukan dengan memperkecil ukuran produk makanan.

Selain itu, pihaknya kini tengah melakukan perhitungan untuk rencana spin off salah satu divisi. Sjambiri mengatakan pemisahan bakal dilakukan, bila ada divisi yang memperoleh penjualan dan laba per divisi yang cukup bagus.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…