Anak Usaha VIVA Bagi Dividen Rp 101 Miliar

NERACA

Jakarta - PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), anak usaha PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) membagikan dividen sebesar Rp 26 per saham atau senilai Rp 101,9 miliar. Dividen tersebut setara dengan 15,8% dari laba bersih perseroan tahun 2016 yang tercatat Rp 543 miliar.”ni tahun keempat kami membagikan dividen secara berturut-turut, dan tahun ini dividen terbesar sepanjang sejarah ANTV, karena sebelumnya mungkin sepertiga,” kata Komisaris Utama PT Intermedia Capital Tbk, Anindya Novyan Bakrie di Jakarta, kemarin.

Hingga kuartal pertama 2017, pendapatan mencapai Rp 520,3 miliar, atau naik 46,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) juga meningkat 52,1% menjadi Rp 212,8 miliar. Adapun laba bersih naik 59,5% mencapai Rp 125,8 miliar. Prestasi tersebut tak luput dari topangan stasiun televisi dalam menyajikan konten berkualitas.

Dalam kesempatan tersebut, RUPS juga menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) atas saham perseroan dari semula sebesar Rp 100 per saham, menjadi Rp 10 per saham atau dengan rasio 1:10. Dengan ini, maka jumlah saham perseroan yang beredar di pasar sekunder akan lebih banyak.”Kami berharap dengan stock split saham ini didukung oleh kinerja operasional dan keuangan perseroan yang terus meningkat positif, selain akan meningkatkan likuiditas juga akan menjangkau lebih banyak investor,”kata Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk Erick Thohir.

Sementara pendapatan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) sepanjang 2016 naik 28,1 persen mencapai Rp 2,6 triliun. Margin EBIDTA naik 31,9 persen sehingga laba bersih induk usaha MDIA, ANTV, tvOne dan Viva.co.id ini mencapai Rp 408 miliar di 2016. Angka ini naik signifikan dibandingkan 2015 yang merugi Rp 511 miliar. Kemudian berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) juga merombak jajaran direksi.

Dimana Erick Thohir menyatakan mundur dari jabatannya sebagai presiden komisaris PT Visi Media Asia Tbk. Menurut Erick sebagai pribadi, dirinya memiliki fokus dalam berbagai bidang, bukan hanya untuk korporasi tapi juga bagi negara. “Keputusan ini cukup berat. Perlu konsentrasi yang lebih menghadapi tantangan yang up down selama 2017,”ujarnya.

Selain itu, Presiden klub Inter Milan ini juga menjabat sebagai Komite Olimpiade Indonesia dengan sederet tugas penting diembannya. Dimana sampai 2018, Erick diminta fokus ke Asian Games. Kepada semua stakeholder VIVA, dia mengaku tetap membuka jalur komunikasi jika diperlukan. Sementara pengganti Erick, hasil RUPS mengangkat Rosan Perkasa. Mengacu pada Ketentuan Pasal 16 Ayat 7 dari Anggaran Dasar Perseroan dan UUPT, perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri dari anggota dewan komisaris paling lambat 90 hari setelah diterimanya surat pengunduran diri tersebut. Dengan demikian, keputusan tersebut sah dan efektif sejak tanggal 19 April 2017.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…