Integra Indocabinet Tambah Enam Toko - Targetkan Dana IPO Rp 848 Miliar

NERACA

Jakarta - Produsen mebel berbahan kayu PT Integra Indocabinet berencana melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan mengincar dana hingga Rp848 miliar. “Jumlah saham yang akan ditawarkan sebanyak 2,69 miliar saham atau 35% dari modal yang telah ditempatkan. Perseroan menawarkan harga saham perdana Rp210-Rp315 per lembar.”kata Presiden Direktur Integra Indocabinet, Halim Rusli di Jakarta, kemarin.

Jika dihitung, perseroan berharap bisa memperoleh dana IPO sekitar Rp565,38 miliar hingga Rp848 miliar. Dari dana IPO tersebut, sebagian besar atau 56% akan digunakan untuk belanja modal, sekitar 33% akan digunakan untuk pembayaran pinjaman (refinancing) dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja.”Tapi itu tergantung dari harga saham yang akan ditentukan dari proses book building, maka proporsi penggunaan dana ini dapat dilakukan penyesuaian dengan prioritas pada belanja modal," paparnya.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT Bahana Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia dan PT BCA Sekuritas. Perseroan menargetkan pernyataan efektif dari OJK pada 16 Juni 2017 dan masa penawaran umum pada 19-20 Juni 2017. Untuk pencatatan saham di BEI direncanakan pada 23 Juni 2017. Sebagai catatan, hingga 31 Desember 2016, perseroan mencatat penjualan sebesar Rp1,32 triliun atau tumbuh 18,3% dibanding periode sama tahun sebelumnya diangka Rp1,11 triliun. Peningkatan ini terutama disebabkan kuantitas penjualan ekspor dan penjualan lokal furniture.

Tahun ini, perseroan akan menambah enam toko dan satu gudang di kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang (Jabodetabek). Hal itu dilakukan karena keberadaan toko dan gudang di ibu kota akan menjadi pusat distribusi ke Indonesia bagian barat. Direktur Keuangan Integra Indocabinet, Wang Sutrisno memaparkan, pembangunan gudang dilakukan agar perusahaan dapat melayani konsumen dengan lebih baik. “Karena kan tidak semua barang ditempatkan di toko, jadi kami perlu gudang untuk bisa melayani konsumen dengan tepat,”ujarnya.

Nantinya, pembangunan toko dan gudang itu akan menggunakan dana belanja modal (capital expenditure/capex) yang diraih dari hasil penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Disebutkan, untuk satu toko atau gudang rata-rata membutuhkan dana sebesar Rp10 miliar. Rencananya, pembangunan ini akan dilakukan hingga 2019 mendatang. Selain itu, perusahaan juga akan menambah dua produk baru berupa floor base dan woden blind. Hal ini dilakukan karena perusahaan menilai pasar untuk kedua produk itu akan tinggi.

Perseroan, kata Wang, juga menjual produknya di Amerika Serikat (AS) melalui kerja sama dengan beberapa pihak, seperti Target(dot)com dan Amazon(dot)com. Penjualan dari e-commerce ini berkontribusi sekitar 10 persen terhadap pendapatan konsolidasian perusahaan. “Kami berkeyakinan waktu yang tidak lama lagi pertumbuhan e-commerce akan menggerus pasar konvensional atau tradisional,”tandasnya.

Untuk itu, perusahaan optimis kontribusi penjualan melalui e-commerce sepanjang tahun ini dapat tumbuh 15 persen-20%.

BERITA TERKAIT

Pefindo Tegaskan Peringkat A+ Summarecon

NERACA Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA+ untuk PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) dan obligasi yang…

PASAR TERAPUNG KALIMANTAN SELATAN

Foto udara sejumlah pedagang menawarkan dagangannya dari atas perahu (jukung) kepada pengunjung di Pasar Terapung Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan…

KONDISI EKONOMI INDONESIA DI TENGAH KONFLIK IRAN - ISRAEL

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) bersama Wakil Menteri Keuangan Indonesia Suahasil Nazara (kanan) menyampaikan keterangan pers Perkembangan Isu…

BERITA LAINNYA DI Berita Foto

Pefindo Tegaskan Peringkat A+ Summarecon

NERACA Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA+ untuk PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) dan obligasi yang…

PASAR TERAPUNG KALIMANTAN SELATAN

Foto udara sejumlah pedagang menawarkan dagangannya dari atas perahu (jukung) kepada pengunjung di Pasar Terapung Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan…

KONDISI EKONOMI INDONESIA DI TENGAH KONFLIK IRAN - ISRAEL

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) bersama Wakil Menteri Keuangan Indonesia Suahasil Nazara (kanan) menyampaikan keterangan pers Perkembangan Isu…