Pembiayaan Buana Finance Melonjak 179,2%

NERACA

Jakarta - Hingga kuartal pertama 2017, emiten pembiayaan PT Buana Finance Tbk mencatatkan pembiayaan melonjak 179,2% secara year on year (Yoy). Dalam tiga bulan pertama tahun ini, angka penyaluran pembiayaan Buana Finance telah menyentuh angka Rp 946,8 miliar. Sedangkan pada periode yang sama di tahun lalu, perseroan hanya berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 339,1 miliar.

Direktur Buana Finance, Antony Muljanto menyebut lonjakan penyaluran kredit perusahaannya banyak didorong oleh segmen pembiayaan konsumen. Terutama di segmen pembiayaan mobil bekas. Hingga triwulan pertama tahun ini, angka penyaluran kredit di segmen konsumen menyentuh angka Rp 625,5 miliar. Jumlah melonjak dari periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp 138,1 miliar.

Moncernya bisnis di segmen konsumen ini disebutnya karena perseroan mulai fokus dalam mengembangkan potensi di pasar tersebut. Diantaranya dengan membentuk direktorat khusus yang menangani segmen ini sejak paruh kedua tahun lalu. "Sehingga bisa mencatatkan pertumbuhan yang tinggi,”ujarnya.
Selain itu, pasar mobil bekas juga disebutnya masih punya ceruk pasar yang lumayan besar. Dengan begitu, perseroan masih punya ruang yang cukup luas untuk menggenjot kredit ke segmen ini. Di sisi lain, bisnis sewa guna usaha rupanya juga masih mampu tumbuh. Meski diakui pertumbuhannya tidak sekencang di pembiayaan konsumen.

Pada kuartal I 2016, perseroan mencatatkan pembiayaan sebesar Rp 201 miliar di segmen sewa guna usaha. Namun di periode yang sama tahun ini, angka tersebut berhasil dikerek hingga mencapai Rp 321,3 miliar. Menurut Antony, kinerja di segmen ini terbantu oleh membaiknya sejumlah harga komoditas sejak periode akhir tahun kemarin. Dampak dari tren tersebut kata Antony masih cukup terasa hingga awal 2017 ini.

Selain itu, perseroan juga mencatatkan di triwulan pertama tahun ini membukukan laba bersih sebesar Rp 26,32 miliar. Bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun kemarin, ada kenaikan sebesar 27,2%. Kenaikan keuntungan ini disebutnya terdorong oleh meningkatnya pendapatan di periode tiga bulan pertama tahun ini. Per bulan Maret, perseroan mengantongi pendapatan sebesar Rp 168 miliar alias naik 34,9% secara year on year.

Di saat yang sama, penyaluran kredit Buana Finance mengalami lonjakan dari Rp 339,1 miliar menjadi Rp 946,8 miliar. "Sehingga naiknya pendapatan ini sejalan dengan kenaikan penyaluran kredit yang dilakukan,”ujar Antony.

Meski begitu, perseroan juga mencatatkan kenaikan beban yang cukup tinggi, yakni mencapai 38,3% dibanding periode yang sama di tahun lalu. Hingga triwulan I, jumlah beban perseroan menyentuh angka Rp 132,9 miliar. Kemudian berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), perseroan memutuskan untuk membagikan dividen tunai tahun buku 2016 sebesar Rp16 per saham atau 49,7% dengan total sebesar Rp26,3 miliar. Dividen akan dibayarkan tanggal 20 Juni 2017.

Selain itu, perseroan juga melakukan perubahan susunan pengurus dimana pemegang saham sepakat atas penunjukan Yannuar Alin sebagai Direktur Utama dari sebelumnya sebagai Direktur Pembiayaan Konsumen. Selanjutnya, Komisaris Utama saat ini akan ditempati oleh Siang Hadi Widjaja untuk menggantikan Tjan Soen Eng. "Namun, perubahan pengurus ini akan efektif berlaku dengan adanya hasil fit and proper test dari Otoritas Jasa Keuangan," pungkas Antony.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…