KABUPATEN SUKABUMI

Puasa Hingga Lebaran Stok Daging Aman

NERACA

Sukabumi - Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, memastikan pasokan daging sapi, kerbau dan daging ayam broiler, domba/kambing serta telur bukan ras, menjelang bulan suci Ramadhan dan idul fitri aman.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Iwan Karmawan melalaui sambungan seluler Selasa (23/5) mengatakan, persiapan Ramadhan pada H-2 sampai dengan H+3 telah tersedia 1.000 ekor sapi siap potong. Sedangkan untuk menghadapi idul fitri, tersedia 1.500 ekor sapi dari PT Karyana Gita Utama (KGU).

Sedangkan ketersediaan daging Kambing/ domba mencapai 5000 ekor, dan daging ayam ras sekitar 7.308 ton, serta telur bukan ras 3.000 ton.” Jadi ketersediaan untuk menjelang  bulan puasa aman. Hanya harga daging ayam mulai merangkak naik. Dan untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan, sudah dibentuk tim ketersediaan bahan pokok pangan menjelang ramadhan dan syawal,” paparnya.

Disnak, kata Iwan Karmawan, akan terus melakukan pemantauan di lapangan guna mengantisipasi beredarnya daging tak layak konsumsi.“Langklah ini sebagai bentuk antisipasi, guna menjamin konsumen mengkomsumsi daging aman,” ungkap dia.

Sementara Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Winda Sri Rahayu menambahkan, selain ketersediaan daging sapi lokal, setiap harinya pasokan daging sapi impor masuk sebanyak 2.500 kilo per hari. tambahan daging sapi impor setiap harinya.

“Sampai sat ini memang belum ada keluhan soal kekurangan stok daging, baik daging sapi, kambing dan domba maupun ayam. Kini, kami akan focus melakukan pengawasan baik terjun ke pasar maupun ke tempat Rumah Pemotongan Hewan,” katanya.

Konsumen Jeli Selektif Beli Daging

Lalu, Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi mengimbau masyarakat di daerah itu untuk berhati-hati dan selektif memilih daging sapi dan tidak langsung tertarik dengan harga murah yang ditawarkan pedagang. 

"Pembeli kami imbau jangan langsung tertarik dengan harga daging sapi yang murah dan jangan pula langsung percaya dengan daging impor," kata Winda Sri Rahayu melalui sambungan seluler Selasa (23/5).

Imbauan ini diutarakan, mengingat dalam beberapa hari kedepan, umat islam akan melaksanakan ibadah puasa. Biasanya, dalam menghadapi puasa, tingkat konsumsi daging sapi meningkat. “Sebuah tradisi khususnya di Jawa Barat, setiap menjelang puasa, daging sapi menjadi menu kewajiban,” ucapnya.

Winda menyebutkan, konsumen pun harus bisa membedakan daging sapi beku dengan daging sapi segar. Ciri-ciri daging sapi beku itu, apabila diletakkan pada meja, akan berair. Sedangkan daging sapi segar, tidak berair.

“Untuk daging segar, sebaiknya membeli daging sapi di kios yang telah menjadi langganannya. Jangan membeli di kios dadakan. Yang dikuatirkan dari kios dadakan itu, melakukan pemotongan tidak pada Rumah Potong Hewan resmi. Kalau dikios resmi, biasanya ada stempel dari Disnak,” terang dia.

Winda mengatakan, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap daging beredar di seluruh pasar. “Pengawasan ini kami lakukan guna memasikan daging yang dijual pedagang layak konsumsi,” jelas Winda. Ron