Pasarkan Apartemen Olympic City - Cahayasakti Bidik Penjualan Rp 225 Miliar

NERACA

Jakarta - PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) menargetkan marketing sales Rp225 miliar dari penjualan apartemen tower I Olympic City yang berlokasi di Kedung Halang, Bogor. Sebanyak 500 unit ditargetkan ludes terjual tahun ini.

Direktur Pengembangan Bisnis PT Olympic Bangun Persada, Yanes Pasaribu mengatakan, target perusahaan tak tanggung-tanggung dalam menggarap Olympic City. Adapun apartemen yang dibangun hanya untuk dijual bukan disewakan.”Marketing sales Rp225 miliar untuk 500 unit tower pertama habis sampai akhir tahun dari apartemen, mau kita jual semua. Enggak ada recurring income, recurring dari yang lain, mal, hotel baru dapatkan recurring," ujarnya di Jakarta, Selasa (23/5).
Lebih lanjut dia menjelaskan, apartemen Olympic City sendiri memiliki tiga tipe. Dimulai dari studio seluas 30 meter persegi (m2) dengan harga Rp11,5 juta per m2. Sehingga, dia menyampaikan, tipe paling murah yakni studio dijual mulai Rp300 jutaan. "Berkisar Rp300 jutaan untuk tipe studio," kata Yanes.
Kemudian, dua tipe lainnya yakni satu kamar tidur seluas 40 m2 dan dua kamar tidur seluas 60 m2. Sehingga, paling mahal apartemen Olympic City berada di harga Rp700 jutaan. Untuk tipe studio 30 meter persegi, one bedroom 40 meter persegi dan two bedroom 60 meter persegi. Selanjutnya, pembangunan apartemen tower pertama, perusahaan menargetkan dapat selesai kuartal IV tahun ini.

CSIS berharap salah satu amunisi di Olympic City ini bisa mencapai penjualan yang maksimal. "Kita targetnya rencanakan selesai tower I sampai kuartal III dan kuartal IV tahun ini. Kita beri harga khusus, kita harap penjualan baik tahun ini," papar Yanes.

Sebagai informasi, pembangunan Olympic City di Kedung Halang, Bogor menelan investasi hingga Rp20 triliun dengan luas 30 hektare (ha). Pembangunan Olympic City terdiri dari tiga fase yang akan dimulai Agustus tahun ini. Kata Yanes, jumlah investasi untuk fase pertama sebesar Rp4,8 triliun. Total lahan yang dipakai yakni 6 ha dengan target pembangunan rampung dalam empat tahun.”Fase pertama luas 6 ha kembangkan tahun ini, Agustus, ada mal dan dua tower apartemen, office tower, dan hotel bintang 4, selesai 3 sampai 4 tahun. Investasi Rp4,8 triliun fase pertama," ungkapnya.

Uang yang dibutuhkan untuk pembangunan sebesar Rp20 triliun tersebut diperoleh dari berbagai sumber. Paling besar yakni dari grup sendiri sebanyak 40% dan sebagian dari investor luar dalam bentuk private equity dan perbankan. Sementara itu, lanjut Yanes, pembangunan Olympic City fase kedua akan diisi dengan office tower, rumah sakit skala internasional hingga universitas. Luasnya kurang lebih 3 ha sampai 5 ha.

Kemudian, fase ketiga akan berisi apartemen kelas menengah atas dengan total lahan yang tidak beda jauh yaitu 5 ha sampai 6 he. Secara total, pembangunan ketiga fase Olympic City membutuhkan waktu hingga 10 tahun.



BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…