Kinerja Perbankan di Jateng Melambat

 

 

 

NERACA

 

Semarang - Kinerja perbankan Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2017 melambat seiring dengan kinerja perekonomian daerah yang kembali melambat sesuai dengan pola musimannya. "Total aset perbankan Jawa Tengah tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 13,04 persen 'year on year' (yoy) pada triwulan laporan atau melambat dibandingkan triwulan lalu yang tercatat sebesar 13,32 persen," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Tengah Hamid Ponco Wibowo di Semarang, dikutip Antara, kemarin.

Berdasarkan data, dikatakannya total aset bank umum di Jawa Tengah pada triwulan I 2017 tercatat sebesar Rp331,54 triliun. Ia mengatakan meski melambat, laju pertumbuhan aset perbankan Jawa Tengah pada triwulan laporan tercatat masih lebih tinggi dibandingkan beberapa provinsi lainnya di Pulau Jawa dan pertumbuhan aset nasional yang tercatat sebesar 10,39 persen yoy pada triwulan laporan.

Sedangkan dari sisi kredit perbankan, pada triwulan I 2017 tumbuh 9,12 persen yoy atau melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 9,25 persen yoy. Ia menyebutkan total kredit perbankan Jawa Tengah pada triwulan I 2017 tercatat sebesar Rp237,77 triliun. Menurut dia, pertumbuhan kredit perbankan Jawa Tengah pada triwulan laporan juga lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit nasional yang tercatat sebesar 9,26 persen yoy.

Dikatakannya, pada triwulan I 2017 dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 12,78 persen yoy atau meningkat dibandingkan triwulan IV 2016 yang tercatat sebesar 11,21 persen yoy. Sedangkan posisi DPK pada triwulan laporan tercatat sebesar Rp245,78 triliun. Ponco mengatakan jika dibandingkan nilai DPK nasional yang sebesar Rp4.916,67 triliun atau tumbuh sebesar 10,02 persen yoy pada triwulan laporan, pertumbuhan DPK di Jawa Tengah secara tahunan tumbuh lebih tinggi.

Sementara itu, dari sisi kualitas kredit perbankan Jawa Tengah mengalami penurunan pada triwulan I 2017. Pada triwulan I 2017, "non performing loan" (NPL) atau kredit macet berada pada level 3,06 persen atau meningkat dibandingkan NPL Jawa Tengah pada triwulan lalu yang tercatat sebesar 2,84 persen. "Tingkat NPL kredit di Jawa Tengah tersebut juga lebih tinggi dibandingkan nasional yang sebesar 3,02 persen," katanya.

 

 

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…