Keuntungan Selisih Kurs Turun - Laba Indosat Kuartal Satu Terkoreksi 19,9%

NERACA

Jakarta -  Di kuartal pertama 2017, PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) membukukan penurunan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 19,9% atau menjadi Rp173,9 miliar dari Rp217,2 miliar kurun waktu serupa tahun lalu. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menjelaskan, penurunan laba dipicu menurunnya keuntungan selisih kurs sebesar 87,5% atau menjadi Rp41,2 miliar per akhir Maret 2017 dari periode serupa tahun sebelumnya yang mencapai Rp330,1 miliar. Kendati demikian, Indosat masih mampu mencetak pertumbuhan pendapatan sekitar 7% atau menjadi Rp7,289 triliun per akhir Maret tahun ini dari Rp6,813 triliun kurun waktu serupa tahun lalu.

Raihan ini disokong oleh meningkatnya pendapatan selular sebesar 6,6% pada triwulan pertama 2017 karena peningkatan pendapatan Data dan VAS yang diimbangi dengan penurunan dari pendapatan Telepon, SMS, dan interkoneksi. Jumlah pelanggan selular pada triwulan pertama 2017 mencapai 95,6 juta pelanggan.

Sementara pendapatan selular, MIDI dan telekomunikasi tetap masing-masing memberikan kontribusi sebesar 83%, 14%, dan 3% terhadap pendapatan konsolidasian perusahaan. Kemudian pendapatan non selular juga tumbuh 9% atau menjadi Rp1,239 triliun per akhir Maret 2017 dari periode serupa tahun sebelumnya Rp1,136 triliun.

Perusahaan juga mencatat pertumbuhan jumlah pengguna data yang mendorong pertumbuhan trafik data sebesar 227,6% dan pertumbuhan pendapatan data sebesar 40,5% dibanding kuartal pertama tahun lalu. Selain itu, Indosat mampu menekan laju total utang sekitar 12,6% atau menjadi Rp19,314 triliun per akhir Maret 2017 dari Rp22,084 triliun pada kurun waktu serupa tahun sebelumnya.

Anggaran belanja modal juga sudah terserap 11,8% atau sebesar Rp622,1 miliar sampai dengan tiga bulan pertama tahun ini dari Rp556,7 miliar pada kurun waktu serupa tahun sebelumnya. Sebagai informasi, perseroan tahun ini menganggarkan capital expenditure (capex) atau belanja modal senilai Rp 7,5 triliun. Anggaran ini akan digunakan untuk melakukan ekspansi di sejumlah lini bisnis Indosat terutama ekspansi untuk memperbaiki dan memperluas jaringan di 3G/4G dan teknologi informasi.

Dana ini berasal dari kas internal perseroan. Presiden Direktur ISAT, Alexander Rusli pernah bilang, dengan alokasi dana yang disediakan tentunya ISAT membidik pendapatan sepanjang tahun 2017 tumbuh 8%. Angka ini inline dengan target pendapatan industri telekomunikasi yaitu tumbuh antara 8% sampai 9%. 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…