BRI Agro Pangkas Jumlah Saham Rights Issue

NERACA

Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk akan menurunkan jumlah penerbitan saham baru dalam rangka penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu VII sebanyak 5,176 miliar saham atau menjadi 2,515 miliar saham dari sebelumnya 7,692 miliar saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Dijelaskan, pengurangan porsi saham ini mempertimbangkan PBV (price to book value), PER (price earning ratio), serta periode pelaksanaan waran seri II yang mulai dapat dilaksanakan untuk membeli saham perseroan, yakni mulai 9 Juni 2017 sampai dengan 11 Juni 2018 dengan harga pelaksaanan Rp130 per saham. Langkah ini juga sesuai dengan pernyataan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) No. B532-DIR/DIS/05/2017 tanggal 22 Mei 2017 telah menyatakan belum akan melaksanakan waran seri II yang menjadi haknya sampai dengan tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas HMETD dalam PMHMETD VII ini.

Disebutkan, perubahan struktur dan rasio PMHMETD VII akan ditetapkan jika perseroan telah memeroleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam rangka PMHMETD VII ini, harga pelaksanaannya sebesar Rp400 per saham, dengan asumsi seluruh HMETD dilaksanakan untuk membeli saham. Dengan demikian, perseroan akan memeroleh dana sebanyak Rp1,006 triliun.

Pemegang saham utama, yakni BRI sesuai dengan pernyataannya pada 27 April 2017 akan melaksanakan HMETD yang menjadi hanya dengan jumlah sebanyak Rp873,2 miliar. Jika saham dalam PMHMETD VII tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD porsi publik, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD publik lainnya yang melakukan pemesanan tambahan lebih dari haknya, secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakannya.

Apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan masih terdapat sisa saham porsi publik, maka saham tersebut tidak adakan diterbitkan dari portepel. Maka dengan demikian, performa permodalan dan susunan pemegangsaham perseroan pada 22 Juni 2017 adalah BRI memiliki 86,78% dari 87,23% saham BRI Agro, dana pensiun menguasai 6,82% dari 6,53%, serta masyarakat menjadi 6,39% dari 6,25%.

Para pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD yang menjadi haknya akan mengalami pengurangan kepemilikan atau dilusi sekitar 12,41%.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…