Perang melawan narkoba yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi gambaran jelas bila Indonesia darurat narkoba. Pasalnya, tiap tahunnya pengguna narkoba terus mengalami kenaikan dan ironisnya pengedaran obat-obat terlarang tersebut sudah menyentuh anak-anak di bawah umur. Menurut data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan, di 2014 pengguna narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) merupakan pelajara dan mahasiswa sebanyak 22%.

Sementara, jumlah penyalahgunaan narkotika pada anak yang mendapatkan layanan rehabilitasi pada 2015, tercatat anak usia di bawah 19 tahun berjumlah 348 orang dari total 5.127 orang yang direhabilitasi di tahun itu. Sedangkan jumlah tersangka kasus narkotika berdasarkan kelompok umur pada 2015 yakni anak usia sekolah dan remaja di bawah 19 tahun berjumlah 2.186 atau 4,4 persen dari total tersangka.

Melihat kekhawatiran tersebut, tentunya perang melawan narkoba tidak hanya mengandalkan pemerintah dan para penegak hukum, tetapi juga peran dari sektor swasta. Maka berangkat dari kepedulian terhadap ancaman narkoba bagi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa, PT Matahari Departemen Store memberikan bantuan donasi sebesar Rp 350 juta kepada BNN. Donasi yang merupakan uang masyarakat tersebut, terkumpul dari sisa kembalian belanja para konsumen.

Komisaris Matahari, Teo Elsambuaga mengatakan, bantuan tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah dalam memerangi penyalahgunaan narkoba. Upaya memerangi penyarahgunaan narkoba sendiri juga dilakukan oleh Matahari melalui berbagai kampanye melalui jaringan media yang dimiliki oleh Berita Satu Media Holding, bagian dari Lippo Grup ini.”Kami memiliki program televisi tentang pencegahan penyalahgunaan narkoba yang juga kami kampanyekan melalui jaringan media kami,” ujar Teo di Jakarta, kemarin.

Sementara itu, Direktur Matahari, Andre Rumantir mengatakan, pemberian bantuan dari program donasi dari Matahari kepada BNN ini adalah yang kedua. Sebelumnya di tahun pertama telah diberikan bantuan dengan sekitar nominal yang sama.  Jumlah donasi tersebut, menurut Andre merupakan hasil pengumpulan uang kembalian pelanggan yang diminta secara sukarela selama kurang lebih dua bulan. Uang donasi tidak hanya diberikan kepada BNN, tapi juga lembaga-lembaga lain seperti Lembaga Amil Zakat dan Dompet Dhuafa.

Direktur Advokasi BNN, Yunis Farida Oktoris menyampaikan apresiasi besar dan ucapan terima kasih atas kerjasama Matahari Departemen Store untuk peduli melawan narkoba. Dijelaskannya, donasi yang terkumpul dari sisa uang belanja konsumen tersebut, sangat membantu pemerintah dalam melaksanakan program pencegahan pemberantasan pengalahgunaan peredaran gelap narkoba (P4GN) yang digencarkan pemerintah melalui BNN. Diharapkan pemberian bantuan tersebut diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain untuk ikut mensukseskan program pemerintah. “Sekitar 2,22% penduduk Indonesia telah terjerumus dalam narkoba, sisanya 97% ini harus kita selamatkan,” ungkap Yunis.