Swedia Mitra Dagang Terbesar RI di Eropa Utara

NERACA

Jakarta – Presiden Joko WIdodo mengatakan bahwa Swedia adalah negara mitra dagang terbesar bagi Indonesia untuk kawasan Eropa Utara atau Nordik. "Swedia merupakan mitra perdagangan terbesar Indonesia di Nordik. Angka investasi Swedia meningkat lebih dari 1.400 persen pada tahun 2016 dibanding tahun 2015," kata Presiden di Istana Bogor, sebagaimana disalin dari Antara, kemarin.

Presiden menyampaikan hal itu saat melakukan konferensi pers bersama dengan Raja Carl XVI Gustaf yang datang ke Indonesia pada 22-24 Mei 2017. Ia didampingi oleh Ratu Silvia dan delegasi yang terdiri atas 35 relasi bisnis.

Selain menyebut Swedia sebagai mitra dagang terbesar, Presiden juga menilai bahwa kunjungan kali ini merupakan kunjungan yang bersejarah. "Kunjungan ini merupakan kunjungan yang bersejarah dan untuk pertama kalinya seorang kepala negara Swedia melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, dalam sejarah 65 tahun hubungan bilateral kita," tambah Presiden.

Menurut Presiden Indonesia dan Swedia memiliki banyak persamaan dalam politik luar negeri seperti berperan aktif dalam pasukan perdamaian PBB, mendukung kemerdekaan Palestina dan bahkan sepakat untuk melakukan kerja sama trilateral membantu Palestina sejak 2015.

"Dan kita mengutamakan penyelesaian damai dalam konflik-konflik yang ada. Hal ini tentu saja, merupakan aset yang harus dikapitalisasi. Terbukti hubungan ekonomi kedua negara sangat intensif dan beragam," ungkap Presiden.

Jumlah turis Swedia yang datang ke Indonesia juga meningkat 15 persen pada 2016 dan merupakan kunjungan terbesar dari negara Nordik. Pada kali ini, Raja Carl XVI Gustaf juga membahas upaya pengembangan kerja sama di bidang energi terbarukan melalui kerja sama yang konkrit.

"Saya menyambut baik ditandatanganinya dua dokumen kerja sama antar pemerintah di bidang bebas visa untuk paspor diplomatik dan dinas serta kerja sama di bidang transportasi, navigasi udara dan bandara serta kerja sama di bidang industri kreatif," jelas Presiden.

Beberapa kerja sama juga ditandatangani secara terpisah yaitu kerja sama di bidang inovasi, di bidang kewirausahaan, di bidang "science park" dan pembiayaan pendidikan. Raja Carl XVI Gustaf datang ke Indonesia didampingi oleh Ratu Silvia dan 35 relasi bisnis dan akan menyelenggarakan "Indonesian Sweden Executive Forum" Hadir juga Menteri Luar Negeri Swedia, Sekretaris Negara Urusan Anak dan Kesetaraan Gender dari Kementerian Kesehatan Swedia. Fokus pembahasan dalam kunjungan itu adalah kerja sama di bidang investasi, perdagangan, energi terbarukan, riset dan teknologi.

Presiden Joko Widodo meminta pemerintah terus memperbaiki pelayanan investasi sehingga dapat menjaga kepercayaan masyarakat internasional yang menanamkan modalnya di Tanah Air.

"Peluang-peluang seperti ini tidak datang dua kali, apalagi tiga kali. Oleh sebab itu kesiapan-kesiapan kita dalam melayani, kecepatan-kecepatan kita dalam melayani investasi-investasi yang masuk itu betul-betul harus terintegrasi, diikuti satu persatu secara detil, jangan sampai yang justru sudah masuk tinggal pelaksanaan, menjadi tidak percaya lagi gara-gara penanganan akhir kita yang tidak baik," kata Jokowi dalam Rapat Terbatas terkait tindak lanjut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) "Belt and Road Forum" di Istana Kepresidenan, Kota Bogor Jawa Barat.

Menurut Jokowi, sejumlah bidang yang perlu diperbaiki yaitu pelayanan perizinan dan kepastian hukum untuk investasi di Indonesia. Kepala Negara menyampaikan masih ada investor yang kecewa karena nota kesepahaman (MoU) yang sudah lama disepakati tidak tertangani dengan semestinya.

Presiden meminta kementerian dan lembaga untuk mengawasi secara detil perizinan usaha sehingga memudahkan investor. "Saya ingin sekali lagi agar penanganan setiap hal yang berkaitan dengan investasi itu betul-betul kita lakukan secara detil," kata Presiden.

Selain pembenahan pelayanan untuk investasi, Jokowi mengatakan peluang-peluang kerja sama dengan negara lain sangat terbuka lebar. Pada 14-15 Mei, Jokowi yang menghadiri KTT "Belt and Road Forum" di Beijing, RRT telah berdiskusi bersama 28 kepala negara/pemerintahan lain dan organisasi internasional.

Jokowi mengatakan Indonesia juga perlu memanfaatkan peringkat investasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat Standard&Poors sehingga menambah kepercayaan investor. "Sehingga ini menambah kepercayaan kepada kita terutama untuk investasi-investasi yang berasal dari luar negeri," jelas Presiden.

BERITA TERKAIT

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…