Tertangkapnya Penimbun Bawang Putih Bukti Adanya Spekulan

 

 

NERACA

 

Jakarta - Menjelang Ramadan ini pemerintah gencar melakukan pengawasan dan pemantauan langsung terhadap komoditas pokok agar terjaga stabilitas harganya. Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kepolisian RI, beserta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kompak membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang siap siaga mengantisipasi adanya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pelaku usaha yang bisa mengganggu stabilitas harga jelang bulan puasa ini.

Belum lama, pada Rabu lalu (17/5) tertangkap tiga orang tersangka dari PT Tunas Perkasa Indonesia (TPI) yang ketahuan menimbun bawang putih impor selundupan sebanyak 182 ton di gudang Merunda. Dari adanya peristiwa penggerebekan ini, sehari setelahnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita langsung mencabut Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) PT Tunas Perkasa Indonesia.

Mendag menuturkan bahwa sejak awal Kemendag sudah meminta agar pengusaha dan importir bawang putih untuk mengeluarkan stoknya ke pasar guna menurunkan harga bawang putih yang sempat melonjak. Namun oknum yang tertangkap ini tetap saja melanggar.

“Jadi mereka tidak memenuhi imbauan kami untuk mengeluarkan itu (bawang putih) dari gudang. Mereka yang tidak keluarkan kami anggap penimbunan dan sekarang kami buktikan,” jelas Mendag usai meresmikan Gerakan Stabilisasi Harga di Gudang Bulog Divre DKI, Kelapa Gading, Rabu (17/5).

Penangkapan yang terjadi sebelum bulan puasa ini diingatkan Mendag sebagai peringatan bagi para pelaku usaha bahwa pemerintah saat ini akan tindak tegas setiap kecurangan yang dilakukan. “Jadi kami tidak main-main. Polisi sangat lengkap data dan pemantauannya,” tambahnya.

Ekonom Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih antusias dengan adanya penangkapan penimbun bawang putih ini. “Selama ini kita tidak tahu ya itu spekulan wujudnya seperti apa, berkaki dua kah atau berkaki empat?” ujarnya, akhir pekan kemarin.

Menurutnya dengan adanya penangkapan ini menjadi bukti nyata bahwa spekulan itu memang benar ada. “Untuk menjaga itu (stabilitas harga) tentunya pemerintah harus melakukan tindakan untuk spekulan harus ditangkap kalau perlu difoto ditaruh di koran gitu ya. Pemerintah memang harusnya makin tegas, supaya tidak ada yang berani melakukan spekulasi,” ungkapnya.

 

BERITA TERKAIT

Infobrand.id Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya

Infobrand Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya NERACA Jakarta – Di tengah persaingan yang semakin sengit,…

Presiden Sebut Sektor Maritim Jadi Kunci Perkembangan Ekonomi Indonesia

  NERACA Palu - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan kawasan maritim menjadi kunci perkembangan ekonomi Indonesia karena menjadi…

Stabilitas Keuangan Hadapi Tiga Tantangan Besar

Stabilitas Keuangan Hadapi Tiga Tantangan Besar NERACA Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan stabilitas sistem keuangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Infobrand.id Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya

Infobrand Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya NERACA Jakarta – Di tengah persaingan yang semakin sengit,…

Presiden Sebut Sektor Maritim Jadi Kunci Perkembangan Ekonomi Indonesia

  NERACA Palu - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan kawasan maritim menjadi kunci perkembangan ekonomi Indonesia karena menjadi…

Stabilitas Keuangan Hadapi Tiga Tantangan Besar

Stabilitas Keuangan Hadapi Tiga Tantangan Besar NERACA Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan stabilitas sistem keuangan…