Bawang Putih di Bandung Masih Melonjak Tajam

Bawang Putih di Bandung Masih Melonjak Tajam

NERACA

Bandung - Harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung masih melonjak tajam jelang beberapa hari memasuki bulan Puasa, meski pemerintah pusat telah mengungkap pelaku penimbunan di DKI Jakarta.

"Di gudang pemasok impor bawang putih, seharusnya harga terus menurun, tapi bawang putih masih bertengger di harga Rp.60 ribu perkilo," ujar Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Elly Wasliah di Pasar Astana Anyar, Kota Bandung, Senin (22/5).

Harga bawang putih di beberapa pasar di Kota Bandung bervariasi dari Rp.58.000 hingga Rp.61.000/kg. Sementara untuk bawang merah terjadi penurunan harga dari Rp.40.000/kg menjadi Rp.25.000/kg.

"Untuk bawang putih sudah dibuka kran untuk impor menjelang Ramadhan ini, harusnya bawang putih dalan kondisi aman, dan turun harganya. Makanya kami akan telusuri mengapa harga bawang putih masih bertengger di Rp 60 ribu per kilo," ujar dia.

Selain bawang putih, daging ayam pun mengalami kenaikan dari Rp.28.000/kg kini merangkak Rp.35.000/kg. Menurutnya, kenaikan harga daging ayam tersebut dipengaruhi oleh pasokan yang menipis di Priangan Timur seperti Ciamis."Karena sudah ada peningkatan menjelang ramadhan kami sudah berharap pasokannya meningkat," kata dia.

Menurut Elly, pihaknya akan segera mengevaluasi kenaikan harga bawang putih dan daging ayam, untuk kemudian mengambil langkah selanjutnya agar harga dua komoditas tersebut kembali stabil.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bandung, Erick M Attauriq, menyebut meski terdapat kenaikan di dua komoditas, namun secara keseluruhan harga bahan dasar pokok masih stabil.

"Jadi kita melihat bahwa kecenderungan harga-harga masih relatif stabil menghadapi menjelang seminggu lagi bulan ramadhan. Daging ayam yang (naiknya) cukup signifikan, daging sapi relatif stabil sehingga ini menjadi bahan evaluasi kami," kata dia.

Ia merinci, untuk harga beras kualitas medium Rp.10.000/kg, sementara kualitas super sebesar Rp 12.500/kg. Untuk daging sapi berada di harga Rp 100.000/kg. Cabe merah tanjung justru mengalami penurunan dan Rp.40.000/kg menjadi Rp.25.000/kg.

Minyak goreng kemasan sederhana, turun dari Rp.14.000/kg menjadi Rp.13.000/kg, dan gula pasir putih dari Rp.13.000/kg menjadi Rp.12.500/kg.

Terkait harga daging sapi, lanjut Erik, pihaknya telah berkomunikasi dengan bulog untuk mengeluarkan daging sapi beku. Hal ini untuk mengantisipasi gejolak harga daging sapi yang kini berada di kisaran Rp 100 ribu sampai Rp120 ribu.

"Kami akan memantau seminggu terakhir, karena kalau ada kenaikan seperti daging sapi yang signifikan kita akan lakukan operasi pasar. Kalau adanya kenaikan signifikan siap untuk di luncurkan," kata dia. Ant

 

BERITA TERKAIT

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

Pemkot Tangerang Ajak Perusahaan Multinasional Tanam Modal Investasi

NERACA Tangerang - Pemerinta Kota Tangerang, Banten mengajak perusahaan multinasional untuk menanamkan modal bisnisnya karena Kota Tangerang memiliki tren positif pengembangan investasi.…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

Pemkot Tangerang Ajak Perusahaan Multinasional Tanam Modal Investasi

NERACA Tangerang - Pemerinta Kota Tangerang, Banten mengajak perusahaan multinasional untuk menanamkan modal bisnisnya karena Kota Tangerang memiliki tren positif pengembangan investasi.…