Pemkab Lebak Targetkan Produksi Jagung 210.000 Ton

Pemkab Lebak Targetkan Produksi Jagung 210.000 Ton

NERACA

Lebak - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Banten, menargetkan produksi jagung tahun 2017 sebanyak 210.000 ton dengan luas tanam 30.000 hektare tersebar di 28 kecamatan di daerah itu.

"Kami optimistis jika produksi rata-rata tujuh ton per hektare maka secara akumulasi sebanyak 210.000 ton dengan luas tanam 30.000 hektare," kata Kepala Seksi Padi dan Palawija Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Jumat (19/5).

Kementerian Pertanian menyalurkan bantuan benih jagung hibrida melalui program Upaya Khusus (Upsus) pertanian jagung. Penyaluran bantuan benih jagung itu seluas 30.000 hektare untuk kelompok tani tersebar di 28 kecamatan di Kabupaten Lebak.

Program upsus pertanian jagung guna mendukung swasembada pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Namun, saat ini, penyaluran bantuan benih jagung dilakukan secara bertahap dan belum maksimal oleh Kementerian Pertanian.

Kendala lainnya, kata dia, kebanyakan petani di sini menggunakan peralatan manual juga belum siap lahanya ditanami jagung karena terdapat tanaman padi gogo atau tanaman lainnya. Diperkirakan gerakan tanam jagung pada Juli-Agustus mendatang bisa mencapai 28.600 hektare. Sebab, realisasi penyaluran benih jagung sejak April-Mei 2017 sudah ditanam seluas 200 hektare, diantaranya seluas 140 hektare di Kecamatan Gunungkencana."Kami berharap kedepan Lebak sebagai lumbung jagung melalui program Upsus jagung itu," ungkap dia.

Menurut Deni, para petani yang mendapat bantuan program Upsus pertanian jagung dengan menerima benih jagung sebanyak 15 kilogram per hektare dengan pupuk urea 50 kilogram per hektare. Penyaluran bantuan benih jagung hibrida variertas NK 212 sangat cocok ditanam di wilayah Kabupaten Lebak.

Berdasarkan pemantauan di lapangan saat ini tanaman jagung hibrida yang ditanam petani tumbuh begitu subur dan hijau. Untuk itu, pihaknya berkeyakinan produksi jagung hibrida bisa mencapai tujuh ton per hektare.

Program Upsus pertanian jagung dipastikan menyumbangkan produksi pangan nasional. Selain itu juga pendapatan ekonomi petani meningkat sehingga kehidupan keluarga menjadi lebih baik. Apalagi, saat ini hasil panen jagung petani akan ditampung oleh Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Provinsi Banten. Mereka petani tidak khawatir lagi untuk mengembangkan pertanian jagung karena sudah menjalin kerja sama pemerintah daerah dan GPMT itu.

"Saya yakin pendapatan ekonomi petani menjadi lebih sejahtera dengan pendapatan di atas Rp10 juta per hektare jika harga pipilan jagung sebesar Rp4.000 per kilogram," ujar dia menjelaskan.

Ia mengatakan, pemerintah kini menutup pasar impor jagung dari luar negeri dan kesempatan bagi petani untuk meningkatkan produksi sehingga mampu meningkatkan ekonomi petani menjadi lebih baik dan sejahtera. Selain itu juga pengusaha bisa menampung jagung dari petani untuk memenuhi pasar nasional.

Penutupan jagung impor itu karena produksi lokal bisa berswasembada jagung melalui penyaluran bantuan benih unggul, saprodi dan alat pertanian (alsintan). Kabupaten Lebak berpeluang dijadikan sentra jagung karena didukung lahan luas baik daratan maupun persawahan. Bahkan, banyak lahan-lahan telantar milik swasta, BUMN, TNI, Polri, Perum Perhutani, Perkebunan dan perorangan bisa dimanfaatkan dengan tanam jagung tersebut.

"Kami minta petani melaksanakan penerapan rekayasa teknologi pertanian guna meningkatkan produksi jagung itu," kata dia.

Sejumlah petani Kecamatan Gunungkencana Kabupaten Lebak mengatakan mereka kini mengembangkan budidaya tanaman jagung hibrida untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal yang selama ini masih didatangkan dari luar daerah. Tanaman jagung jenis varietas NK 212 tersebut dengan memanfaatkan lahan milik Perum Perhutani seluas 20 hektare.

Pengembangan tanaman jagung diharapkan ke depan dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun nasional."Kami saat ini telah mengembangkan tanaman jagung seluas dua hektare bantuan program Upsus," kata Yanto (50), seorang anggota Kelompok Tani di Kecamatan Gunungkencana. Ant

 

BERITA TERKAIT

Kolaborasi FiberStar-BDDC Optimalisasi Sektor Keuangan di Era Digital

NERACA Jakarta - Perkembangan dan pemanfaatan teknologi menjadi sebuah keniscayaan. Melihat peluang dan tantangan yang ada perusahaan layanan telekomunikasi berbasis…

Pertegas Ekspansi, DAIKIN Proshop Showroom Terbaru Hadir di Bali

NERACA Jakarta - PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) bermitra dengan CV Dian Mandiri meresmikan pembukaan DAIKIN Proshop Showroom terbarunya di…

Hari Kartini, Pegiat Lingkungan Lakukan Aksi Bersih Sungai

NERACA Kuningan - Salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Sejumlah relawan pegiat lingkungan melakukan aksi bersih-bersih aliran sungai di Jalan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Kolaborasi FiberStar-BDDC Optimalisasi Sektor Keuangan di Era Digital

NERACA Jakarta - Perkembangan dan pemanfaatan teknologi menjadi sebuah keniscayaan. Melihat peluang dan tantangan yang ada perusahaan layanan telekomunikasi berbasis…

Pertegas Ekspansi, DAIKIN Proshop Showroom Terbaru Hadir di Bali

NERACA Jakarta - PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) bermitra dengan CV Dian Mandiri meresmikan pembukaan DAIKIN Proshop Showroom terbarunya di…

Hari Kartini, Pegiat Lingkungan Lakukan Aksi Bersih Sungai

NERACA Kuningan - Salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Sejumlah relawan pegiat lingkungan melakukan aksi bersih-bersih aliran sungai di Jalan…