Utang Pembiayaan Meningkat - Reliance Finance Masih Untung Rp 11,6 Miliar

NERACA

Jakarta – Perlambatan ekonomi di 2016 yang dirasakan pelaku industri keuangan, memaksa performance kinerja keuangan industri harus terkoreksi tipis. Namun hal tersebut tidak bagi kinerja keuangan PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia (Reliance Finance). Pasalnya, perseroan mencatatkan lonjakan laba bersih selama Januari-Desember 2016 sebesar 70,5% menjadi Rp11,6 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015 sebesar Rp6,8 miliar.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (18/5), perseroan menjelaskan, pertumbuhan laba bersih ini didukung oleh kenaikan pendapatan usaha yang mencapai hampir dua kali lipat menjadi Rp50,9 miliar sepanjang 2016 dari tahun sebelumnya sebesar Rp25,7 miliar. Adapun, piutang pembiayan Reliance Finance mencapai Rp316,3 miliar pada 2016 atau meningkat 21,4% dibandingkan dengan 2015 sebesar Rp260,6 miliar.

Kata Direktur Utama Reliance Finance, Hadianjaya, realisasi kinerja sepanjang tahun lalu yang sangat baik didukung oleh perencanaan keuangan yang solid dan lini bisnis pembiayaan kepemilikan rumah (mortgage) yang berkembang signifikan, dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian.”Saat ini, Reliance Finance menggeluti lini bisnis mortgage, lini bisnis pembiayaan bersama dengan perusahaan pembiayaan lain (joint financing), dan pembiayaan multiguna,”ujarnya.

Selama ini mayoritas pendanaan Reliance Finance bersumber dari pasar modal, yakni melalui penerbitan surat utang jangka menengah (Medium Term Notes) dan obligasi."Ke depannya perusahaan berencana memperluas sumber pendanaan dari perbankan, baik secara pinjaman bilateral, channeling, joint financing, serta pendanaan lainnya," papar Hadianjaya.

Hadianjaya menyampaikan Reliance Finance akan fokus memperbesar kontribusi setiap lini bisnis, membidik nasabah baru, melakukan sinergi dengan unit bisnis di bawah naungan Reliance Group, dan memanfaatkan seluruh jaringan pemasaran Reliance Group. Sebagai informasi, belum lama ini perseroan memberikan pembiayaan investasi kepada dua perusahaan multifinance senilai total Rp50 miliar.

Pembiayaan investasi berupa anjak piutang dengan pemberian jaminan dari penjual piutang (factoring with recourse) kepada PT Wannamas Multi Finance dan PT Otomas Multifinance masing-masing senilai Rp25 miliar.”Kami memilih Wannamas Multifinance dan Otomas Multifinance karena menunjukkan kinerja yang sangat baik, dari segi pertumbuhan bisnis maupun kinerja keuangan. Selain itu, kedua perusahaan masuk ke dalam segmen yang kami bidik, yaitu perusahaan multifinance beraset Rp300 miliar-Rp1 triliun," kata Hadianjaya.

Menurutnya, penyaluran pembiayaan investasi ini juga merupakan pintu masuk Reliance Finance untuk kerja sama lebih lanjut melalui skema pembiayaan bersama (joint financing) dengan Wannamas dan Otomas dengan nilai yang lebih besar. Adapun, Reliance Finance masih akan membuka peluang kerja sama pembiayaan dengan perusahaan multifinance lainnya. \Oleh karena itu, Reliance Finance masih akan mengandalkan sumber pendanaan dari pasar modal melalui penerbitan surat utang jangka menengah (Medium Term Notes/MTN) dan obligasi, untuk menyalurkan pembiayaan.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…