Penguatan Daya Saing - KKP Ajak Investor Lokal Garap Pengolahan Ikan

NERACA

Jakarta - Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan  (KKP), mengajak agar investor lokal tergerak untuk menggarap potensi industri pengolahan ikan. Mengingat potensi perikanan dalam negeri sedang bagus, makanya sudah saatnya investor masuk dalam industri pengolahan ikan nasional. “Potensi sektor perikanan kita masih besar, seperti di luar Jawa bahan baku ikan berlebih. Makanya investor lokal diharapkan sudah mulai lirik industry pengolahan,” kata Nilanto saat berbincang dengan wartawan, sesaat setelah menghadiri acara Marine and Fisheries Bussines and investment, yang mengakat tema “Powering Fisheries Business Transformation”  di Jakarta, Senin (15/5).

 Mengingat, hingga saat ini Nilanto mengungkapkan, banyak investor luar sudah mulai tertarik untuk membangun pabrik di sini. Jangan sampai potensi ini diambil oleh luar. “Kalau kami menginginkan investor lokal yang garap potensi ini,” ungkapnya.

 Karena, menurut Nilanto, setelah adanya komitmen dan beberapa kebijakan yang sudah dilakukan oleh KKP seperti pemberantasan Illegal fishing . Hasil tangkapan nelayan grafiknya terus naik, bahkan ikan-ikan besar sudah banyak didapatkan oleh nelayan-nelayan kecil. “Sekarang banyak nelayan kecil yang melaut di bawah 12 mil saja sudah bisa mendapatkan ikan tuna seberat 80 kg bahkan lebih. Berati ikan di laut sudah teramat banyak,” ujarnya.

Untuk itu, Nilanto mengajak ayo investor lokal duduk bersama untuk bisa menggarap potensi ini, jangan sampai diambil oleh pihak asing. “Kami kalau dengan investor lokal sangat terbuka, ayo kita manfaatkan potensi laut kita untuk kesejahteraan bersama. Asing aja banyak yang minat masa investor lokal kita tidak mau,” tuturnya.

Adapun untuk tahun 2017 ini, KKP menargetkan investasi yang masuk disektor kelautan dan perikanan sebesar Rp 5,94 triliun.

Di tempat yang sama, Edy Putra Irawady  Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri, menambahkan, sekarang banyak paket kebijakan dari pemerintah yang pro terhadap investor. Dan bicara sektor kelautan dan perikanan kita bisa nomor wahid sebagai penyumbang ekonomi asalkan potensinya bisa digarap dengan maksimal. “Kita semua tahu potensi kelautan dan perikanan kita besar. Makanya ayo investor lokal bergerak. Pemerintah sudah beri kemudahan-kemudahan lewat paket kebijakan ekonomi jangan sampai potensi besar ini digarap atau lari keluar,” katanya.

KKP secara rutin menyelenggarakan Marine and Fisheries Business and Investment Forum. Forum ini  bertujuan untuk meningkatkan kerjasama bisnis dan investasi dalam rangka percepatan pembangunan industri perikanan nasional dan mendorong pembangunan sektor kelautan dan perikanan, terutama di 12 Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu.

Forum ini sangat strategis, karena menjadi forum untuk mempercepat pelaksanaan paket-paket kebijakan ekonomi pemerintah utamanya percepatan pengembangan investasi untuk pembangunan infrastruktur dan industri perikanan di Indonesia.

Hal ini menjadi bagian dari implementasi Instruksi Presiden RI No. 7 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional. Kami berharap, Forum Bisnis dan Investasi ini tidak hanya menjaring minat investasi namun juga dapat menjadi forum interaksi antara pemerintah dan pelaku usaha, antar para pelaku usaha, maupun antara pelaku usaha dan industri jasa keuangan, sehingga akan tercipta sinergi dalam membangun sektor kelautan dan perikanan.

Dan untuk Tahun 2017, KKP akan melanjutkan pembangunan di 12 lokasi Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu yaitu Sabang, Mentawai, Natuna, Nunukan, Talaud, Morotai, Saumlaki, Rote Ndao, Sumba Timur, Mimika, Biak Numfor dan Meraoke. Program dan kegiatan KKP difokuskan pada penyediaan sarana dan prasarana dasar dan pendukung, percepatan pelayanan perizinan, pemberian fasilitas kemudahan investasi dan penguatan kerjasama dengan industri jasa keuangan, untuk mendukung percepatan pembangunan sentra perikanan terpadu di pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan.

Upaya untuk mendorong investasi dan kerja sama bisnis dalam Forum kali ini difokuskan pada dua sub topik utama yaitu (1) peluang bisnis dan investasi kelautan dan perikanan di wilayah Timur Indonesia dalam rangka percepatan pembangunan industri kelautan dan perikanan, dan (2) peningkatan kapasitas usaha pengolahan hasil kelautan dan perikanan dalam rangka penguatan sistem rantai dingin. Peran Pemerintah Daerah, pelaku usaha, dan industry jasa keuangan sangat diperlukan dalam mewujudkan keberlanjutan usaha dan investasi di sektor kelautan dan perikanan melalui pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing wilayah.

BERITA TERKAIT

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…

Konsumsi Energi Listrik SPKLU Meningkat 5,2 Kali Lipat - MUDIK LEBARAN 2024

NERACA Jakarta – Guna memanjakan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik EV (Electric Vehicle), 1.299 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum…

BERITA LAINNYA DI Industri

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…

Konsumsi Energi Listrik SPKLU Meningkat 5,2 Kali Lipat - MUDIK LEBARAN 2024

NERACA Jakarta – Guna memanjakan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik EV (Electric Vehicle), 1.299 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum…