SBY Ingatkan Belanja Modal Digenjot

NERACA

Jakarta—Presiden SBY terus meminta agar  belanja barang dan belanja modal digenjot. Karena itu dua komponen ini sangat penting.  Meskipun pendapatan nasional Indonesia telah melebihi target yang direncanakan. Namun tetap belum menggembirakan.  "Saya masih menganggap dua komponen penting yaitu belanja barang dan belanja modal mesti kita tingkatkan untuk tahun ini," katanya

Kepala Negara mengakui dirinya sangat gembira terkait realisiasi APBN 2011 lebih baik dari realisasi yang dilakukan pada November. "(Realisasi ini) lebih baik dari koreksi saya pada saat penyerahan Daftar Isian Penggunaan Anggaran (Dipa) di akhir Desember tahun lalu,"  tambahnya

Lebih jauh kata Presiden, adapun pendapatan nasional saat ini, telah mencapai 102,5% dari apa yang ditetapkan dalam APBN-P 2011 dengan jumlah sebesar Rp1.999,5 triliun. "Pembelanjaan kita mencapai 97,6% atau sama dengan Rp1.289,6 triliun," tuturnya

Menurut Presiden SBY, dengan defisit yang ditetapkan sebesar 2,09 % atau setara Rp150,8 triliun pada APBN-P 2011, namun realiasasi yang terjadi defisit masih mencapai 1,27%. "Alhamdulillah di bawah 1,5% dengan besaran Rp90,1 triliun. Inilah potret atau realisasi 2011. Kita ingin mengajak saudara-saudara semua agar realisasi APBN tahun ini lebih baik dari tahun lalu," paparnya

Meski demikian, Presiden SBY juga membanggakan soal rendahnya laju inflasi Indonesia yang mencapai 3,79%. Laju inflasi tersebut merupakan yang terendah di kawasan Asia Pasifik. "Mesti banyak yang kita syukuri. Sebagai contoh Inflasi tercatat 3,79% ini terendah di kawasan Asia Pasific. Inflasi tahun 2009 waktu itu mencapai 2,78% itu terendah sepanjang sejarah republik," terangnya

Catatan  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi selama Desember sebesar 0,57%. Sementara inflasi secara keseluruhan sepanjang tahun 2011 sebesar 3,79% atau di bawah target pemerintah yang sebesar 5,65%.

Dala data BPS terungkap  inflasi Desember 2011 sebesar 0,57% dengan inflasi tahun kalender 3,79% dan inflasi year on year 3,79%. Untuk inflasi inti bulan Desember sebesar 0,28% dan inflasi inti tahunan sebesar 4,34%. Sebenyak 66 kota mengalami inflasi, inflasi tertinggi terjadi di Kupang 2,19% dan terendah di Tanjung Pinang 0,02%.

Selain inflasi, SBY juga bangga karena pertumbuhan ekonomi Indonesia terakhir di kuartal III-2011 mencapai 6,5% yang merupakan tertinggi di kawasan ASEAN, serta nilai ekspor Indonesia yang berhasil menembus US$ 200 miliar. "Ini memberikan sprit (semangat) bagi kita bukan hanya mempertahankannya tapi meningkatkan lagi di tahun ini," imbuh SBY.

Lalu, soal realisasi anggaran di 2011, SBY mengatakan telah mendapatkan laporan dari Menteri Keuangan Agus Martowardojo yang mengatakan realisasi pendapatan negara di 2011 mencapai Rp 1.999,5 triliun atau 102,5% dari target dalam APBN-P 2011. Kemudian nilai belanja pemerintah hingga akhir tahun mencapai 97,6% dari target APBN-P 2011 atau Rp 1.289,6 triliun. **cahyo

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…