NTP Banten Maret Naik 0,27 Persen

NTP Banten Maret Naik 0,27 Persen

NERACA

Serang - Nilai Tukar Petani (NTP) Banten pada Maret 2017 mengalami kenaikan 0,27 persen dibandingkan bulan sebelumnya dari 97,92 menjadi 98,19.

“Meningkatnya nilai tukar petani pada bulan tersebut karena laju kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) naik 0,50 persen dibandingkan laju kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang hanya naik 0,23 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, Kamis (27/4).

Soebeno menjelaskan kenaikan NTP Maret 2017 disebabkan oleh naiknya NTP pada dua subsektor yakni subsektor hortikultura naik 0,45 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat yang naik 1,69 persen. Tiga subsektor lainnya mengalami penurunan yakni subsektor tanaman pangan yang turun 0,08 persen, subsektor peternakan yang turun 0,57 persen dan subsektor perikanan yang turun 0,12 persen Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Maret 2017, It Banten mengalami kenaikan sebesar 0,50 persen dibanding It Februari, yaitu naik dari 123,12 menjadi 123,74.

“Kenaikan It pada Maret 2017 disebabkan naiknya It pada empat subsektor yakni subsektor tanaman pangan yang naik 0,19 persen, It subsektor hortikultura naik 0,79 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 1,89 persen, dan It subsektor perikanan yang naik 0,10 persen. Hanya satu subsektor yang It nya mengalami penurunan yakni subsektor peternakan turun 0,56 persen,” ujar dia.

Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang terdiri dari dua golongan yaitu konsumsi rumah tangga (KRT) dan biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), yang naik 0,23 persen, terjadi karena Indeks KRT mengalami kenaikan 0,22 persen dan Indeks BPPBM naik 0,48 persen.

"Kenaikan indeks BPPBM ini disebabkan naiknya seluruh kelompok yakni kelompok bibit 0,29 persen; kelompok pupuk, obat-obatan, dan pakan naik 0,24 persen; biaya sewa dan pengeluaran lain naik 0,79 persen; kelompok transportasi naik 0,84 persen; kelompok penambahan barang modal naik 0,43 persen dan kelompok upah buruh mengalami kenaikan 0,62 persen,” jelas dia. Ant

 

BERITA TERKAIT

Kolaborasi FiberStar-BDDC Optimalisasi Sektor Keuangan di Era Digital

NERACA Jakarta - Perkembangan dan pemanfaatan teknologi menjadi sebuah keniscayaan. Melihat peluang dan tantangan yang ada perusahaan layanan telekomunikasi berbasis…

Pertegas Ekspansi, DAIKIN Proshop Showroom Terbaru Hadir di Bali

NERACA Jakarta - PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) bermitra dengan CV Dian Mandiri meresmikan pembukaan DAIKIN Proshop Showroom terbarunya di…

Hari Kartini, Pegiat Lingkungan Lakukan Aksi Bersih Sungai

NERACA Kuningan - Salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Sejumlah relawan pegiat lingkungan melakukan aksi bersih-bersih aliran sungai di Jalan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Kolaborasi FiberStar-BDDC Optimalisasi Sektor Keuangan di Era Digital

NERACA Jakarta - Perkembangan dan pemanfaatan teknologi menjadi sebuah keniscayaan. Melihat peluang dan tantangan yang ada perusahaan layanan telekomunikasi berbasis…

Pertegas Ekspansi, DAIKIN Proshop Showroom Terbaru Hadir di Bali

NERACA Jakarta - PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) bermitra dengan CV Dian Mandiri meresmikan pembukaan DAIKIN Proshop Showroom terbarunya di…

Hari Kartini, Pegiat Lingkungan Lakukan Aksi Bersih Sungai

NERACA Kuningan - Salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Sejumlah relawan pegiat lingkungan melakukan aksi bersih-bersih aliran sungai di Jalan…