SGI Investasi US$15 juta untuk Hubungkan Antar Pulau

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - PT Sarana Global Indonesia (SGI) menggelontorkan dana sekitar US$15 juta untuk berinvestasi di cable barge. Presiden Direktur SGI Chandra Arie Setiawan mengatakan bahwa investasi dari cable barge sekitar US$13-15 juta (full set). “Secara teknis cable barge ini menggunakan self propeller sehingga sedikit berbeda dengan cable barge yang sudah ada di Indonesia selama ini, baik dari segi kemampuan maupun kapasitasnya yang cocok untuk perairan di Indonesia,” ungkap Chandra di Jakarta, Kamis (27/4).

Dengan investasi tersebut, SGI semakin gencar untuk menghubungkan saluran telekomunikasi antar pulau di Indonesia. Dengan tersambungnya jaringan telekomunikasi antar pulau, maka akan meningkatkan perekonomian suatu daerah. Menurut Chandra, nilai investasi ini juga sebanding dengan prestasi kerja dan kemajuan SGI yang di dukung oleh putra dan putri terbaik di Indonesia. SGI yang berdiri sejak 2010 ini telah melakukan pembelian cable barge dari Jerman.

Menurut Managing Director SGI Laksdya TNI Purnawirawan Didik Heru Purnomo, investasi di kabel optik jauh lebih murah dan lebih lama jangka waktunya dibandingkan dengan satelit. “Kalau dengan satelit, maka dibutuhkan dana sekitar US$250 juta sementara untuk kabel optik jauh dibawahnya. Disisi lain, pengoperasian suatu satelit itu terbatas hanya 15 tahun sementara kable optik paling cepat bisa 25 tahun. Makanya kita melihat sesuatu kedepan,” tukasnya.

Hingga kini, Didik mengatakan Indonesia punya lima satelit dan merupakan negara ketiga terbanyak yang punya satelit di dunia sebelum Amerika dan Rusia. Jadi, kalau Indonesia mau tambah satelit maka pengoperasian akan semakin sulit karena bumi hanya mempunyai ruang yang sempit jika dipaksakan maka sinyal satelit akan semakin bertabrakan.

Disamping itu, SGI juga menggandeng Teafbau Gmbh Unterwaser (TAGU) yang mana perusahaan Jerman yang bergerak di bidang Hydraulic Engineering – Offshore Services dan telah memiliki pengalaman lebih dari 100 tahun. TAGU adalah bagian dari NOSTAG, yang terdiri dari Norddeutsche Seekabelwerke GmbH (NSW), SCHRAM Group GmbH & Co KG, dan TAGU. 

“SGI yang merupakan perusahaan yang dipercaya untuk mengerjakan kabel laut di Indonesia, dan sudah mempunyai pengalaman panjang berhubungan bisnis dengan NSW, yang merupakan pabrikasi kabel laut terbesar di dunia. Penjualan cable barge dari TAGU ke SGI terjadi karena TAGU melihat kredibilitas SGI yang sudah teruji di bidang engineering, procurement, and construction,” demikian Grad. Engineer Jens Diekmann, Managing Director of TAGU Offshore.

Penambahan nilai aset perusahaan dengan adanya pembelian cable barge, tentu akan memberi banyak manfaat bagi SGI. Secara teknis, cable barge ini hanya akan bekerja sampai dengan kedalaman air berkisar 50 meter, dan akan mendekati pantai sampai pada kedalaman 4 meter, dengan demikian akan membuat pekerjaan shore end semakin pendek dan cepat. Sehingga, dalam jangka panjang, perusahaan bisa melakukan efisiensi – baik dari segi waktu dan biaya, serta memperkecil ketergantungan terhadap penggunaan kapal-kapal asing.

 

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…