Tebar Dividen Rp 107,7 Per Saham - Sampoerna Pimpin Pangsa Pasar 33,4%

NERACA

Jakarta – Emiten produsen rokok, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 33,4% dan penjualan sejumlah 105,5 miliar batang sepanjang tahun 2016. Sementara penjualan bersih di tahun 2016 kemarin sebesar Rp 95,5 triliun atau naik 7,2% dari Rp 89,1 triliun di 2015.

Tumbuhnya penjualan perseroan juga mengerek pertumbuhan laba bersih perseroan di 2016 sebesar 23,1% dibandingkan tahun lalu. John Gledhill, Presiden Komisaris Sampoerna dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pihaknya sangat senang akan transisi kepimpinan perusahaan yang mulus, dari Paul Janelle ke Mindaugas Trumpaitis pada akhir tahun lalu. “Meskipun ada penurunan dalam volume industri dan keadaan ekonomi yang kurang stabil, kami sangat senang dengan kesuksesan Sampoerna yang senantiasa didorong oleh basis keuangan yang solid, merek-merek kami yang kuat, serta para karyawan yang luar biasa.” ungkapnya.

Sementara hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) juga memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 107,7 per saham, setara 98,2% dari laba bersih tahun sebelumnya. Perusahaan memperkuat posisinya di kategori Sigaret Kretek Mesin (SKM) full-flavor melalui ekspansi geografis U Bold dan suksesnya peluncuran Marlboro Filter Black di beberapa kota di seluruh Indonesia.”Segmen SKM full flavor merupakan kesempatan yang besar bagi kami dan kami sangat senang dengan kinerja produk-produk baru kami di kategori tersebut, seperti U Bold dan Marlboro Filter Black.  Marlboro Filter Black yang baru saja diluncurkan mencapai pangsa pasar 1% di kuartal pertama 2017, sementara U Bold mencapai pangsa pasar 0,9% setelah ekspansi distribusinya ke 55 kota di seluruh Indonesia,” kata Mindaugas Trumpaitis, Presiden Direktur Sampoerna.

Selain itu, lanjut Mindaugas, Sampoerna tetap menjadi pembayar pajak terbesar di Indonesia dengan nilai total setoran ke pemerintah Indonesia sebesar Rp 63,5 triliun di tahun 2016.  Jumlah ini mewakili total nilai pajak yang dibayarkan oleh Sampoerna, termasuk anak-anak perusahaannya, dan PT Philip Morris Indonesia. Kenaikan pajak cukai di tahun 2016 mencapai 15% (rata-rata tertimbang/weighted average) dan industri secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 1,4% dibandingkan tahun 2015.

Meskipun ada penurunan jangka panjang di dalam segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sampoerna tetap merupakan perusahaan rokok kretek terbesar di Indonesia dan mempertahankan kepimpinannya di kategori SKT yang padat karya dengan pangsa pasar sebesar 37,3% di tahun 2016 dan 38% di kuartal pertama tahun 2017. Perusahaan terus mencari cara untuk menyeimbangkan penurunan segmen SKT, termasuk melalui pengenalan edisi spesial varian Dji Sam Soe “10+2”, yang berisi 10 rokok Dji Sam Soe reguler dan dua rokok Dji Sam Soe Super Premium.

Sebagai informasi, Sampoerna di kuartal pertama 2017 membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 22,6 triliun, naik 3% dari Rp 21,9 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan persetujuan dari para pemegang saham, Perusahaan juga mengumumkan perubahan dalam susunan Direksi Perusahaan. Mulai hari ini, Michael Sandritter akan digantikan oleh William “Bill” Giff, sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan di PMI Kanada, sebagai Direktur Keuangan Sampoerna yang baru. Manajemen Sampoerna menyambut Bill bergabung dalam Direksi Perusahaan dan percaya bahwa beliau akan berkontribusi terhadap kesuksesan Sampoerna.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…