Hasil dari Kongres Ekonomi Umat

 

 

NERACA

 

Jakarta – Setelah tiga hari, Kongres Ekonomu Umat (KEU) yang digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghasilkan beberapa deklarasi dan beberapa rekomendasi yang akan diajukan kepada pemerintah untuk dipertimbangkan. “Setelah tiga hari umat dari seluruh Indonesia berproses dalam kongres. Ada beberapa hal yang di deklarasikan," kata Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat‎, Asrul Tanjung di Jakarta, kemarin.

srul menyebutkan, deklarasi pertama adalah sistem ekonomi nasional yang adil, merata, dan mandiri dalam mengatasi kesenjangan ekonomi. Kedua, mempercepat redistribusi dan optimalisasi sumber daya alam secara arif dan keberlanjutan. Ketiga, memperkuat sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing tinggi berbasis keunggulan IPTEK, inovasi, dan kewirausahaan. "Memperkuat sumber daya manusia bertujuan biar redistribusi tidak gagal karena ada perbaikan sistem," ujar Asrul.

Asrul melanjutkan, poin deklarasi keempat yaitu menggerakkan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi pelaku usaha utama ekonomi nasional. Kelima, mewujudkan mitra sejajar usaha besar dengan Koperasi, UMKM dalam sistem produksi dan pasar terintegrasi. Asrul menyebutkan poin deklarasi berikutnya mengutamakan ekonomi syariah dalam perekonomian nasional, tetap dalam bingkai Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Poin keenam, yaitu membentuk Komite Nasional Ekonomi Umat untuk mengawal Arus Baru Perekonomian Indonesia.

Selain melahirkan deklarasi, Kongres ini memiliki sasaran kajian dan rekomendasi aksi ekonomi umat. Rekomendasi tersebut di antaranya adalah, pembagian tugas dalam menghimpun pusat data dan kajian pemberdayaan ekonomi umat. Distribusi dan kerja sama dalam berbagai kajian pemberdayaan ekonomi umat yang dikaitkan dengan isu-isu perkembangan lingkungan bisnis, baik internal maupun eksternal, nasional, maupun global. "Rekomendasi berikutnya adalah tersusunnya rekomendasi langkah aksi ekonomi umat yang dapat dilaksanakan secara sinergis sebagai upaya nyata pemberdayaan ekonomi umat," tutur Asrul.

Ketua Umum MUI Maaruf Amin, mengatakan kongres tersebut merupakan suatu bentuk kepedulian dari umat Islam atas kondisi perekonomian yang terjadi saat ini di Indonesia. Beberapa hal, dideklarasikan dalam kongres itu seperti upaya melakukan penghapusan kesenjangan di masyarakat yang ada saat ini. "Kongres ini menjadi sebuah titik kepedulian umat muslim terhadap perekonomian Indonesia. Setelah ini, kami ingin adanya perubahan mengenai beberapa hal, termasuk kesenjangan yang sudah terjadi," jelas Maaruf.

Selain mengenai kesenjangan, MUI juga menjelaskan pihaknya menginginkan adanya kerja sama yang baik antara pengusaha UMKM dengan pengusaha besar dalam rangka menuju era ekonomi baru di Indonesia. Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mendapatkan kesempatan untuk memberikan sambutan, mengatakan dalam kongres itu jangan hanya menjadi formalitas semata, tetapi juga ada bukti nyata yang akan diberikan oleh MUI dan akan didukung oleh pemerintah. "Setelah kongres ini, jangan begitu terus selesai. Ini harus terus ada alokasinya ke kehidupan dan ada upaya yang riil," jelasnya.

 

 

BERITA TERKAIT

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…