NERACA

Solo - Guna menjangkau dan memberikan kemudahan pelayanan investasi di pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka kantor perwakilan di Solo. Dibukanya kantor perwakilan karena minat investasi warga Surakarta terus mengalami peningkatan yang menggembirakan. “Jumlah invstor di Kota Solo yang masuk hingga Maret 2017 mencapai 19.615, padahal tahun lalu baru tercatat 18 ribu investor,”kata Kepala BEI Perwakilan Yogyakarta, Irfan Noor Riza di Solo, pekan lalu.

BEI membuka kantor perwakilan di lantai satu gedung Graha Prioritas Jalan Slamet Riyadi No.302-394 Solo. Selain itu, kata Irfan, pertumbuhan investor di Solo juga mengerek jumlah transaksi pasar modal di Solo dari 19.615 investor tersebut cukup menggairahkan yakni mencapai Rp1,05 triliun.
Padahal, lanjut Irfan, BEI Yogyakarta tercatat yang terakhir jumlah inverstor mencapai 26.667, tetapi jumlah transaksinya hanay mencapai Rp435 miliar.

Menurutnya, tren ini salah satu yang mendorong BEI membuka kantor perwakilan di Kota Solo.
Diakuinya, masyarakat di Kota Surakarta banyak yang memahami tentang investasi di pasar modal. Bukti nyata dapat melihat hasil data tiga bulan terakhir jumlah transaksi cukup menggembirakan.

Irfan berharap dengan dibukanya kantor perwakilan BEI Solo, dapat memudahkan sekaligus mendekatkan masyarakat, dan akses mereka ke pasar modal juga semakin dekat dan cepat mengingat sebelumnya menginduk ke BEI Yogyakarta. Sementara Kepala Divisi Pengembangan Wilayah BEI, Hari Prasetyo mengatakan, untuk sementara pengelolaan kantor BEI Solo masih dirangkap oleh Kepala Kantor BEI Yogyakarta, Irfan Noor Riza.

Hari Prasetyo mengungkapkan, jumlah investor pasar modal di Solo yang mencapai 19.615 tersebut sekitar 25% di antaranya dari kalangan mahasiswa, sedangkan sisanya ada pengusaha, karyawan, dan ibu rumah tangga.”Pertumbuhan itu, terjadi karena dibukanya galeri-galeri di perguruan tinggi. BEI ke depan ingin masuk ke daerah pelosok melalui program desa binaan perguruan tinggi dan membuka Galeri Edukasi di SMA," kata Hari.

Menurut hari program tersebut untuk mendorong meningkatnya literasi dan inklusi keuangan pasar modal. Menurut Kepala OJK Laksono Dwionggo, hal tersebut untuk menarik masyarakat dengan menggelar lomba game investasi pasar modal atau "stocklab" yang diikuti para mahasiswa.”Kami mencatat ada 129 peserta dari 11 perguruan tinggi yang sudah memiliki investasi di daerah ini," kata Laksono. (ant/bani)