Bagikan Dividen Rp 6,8 Triliun - Astra Optimis Tahun Ini Jauh Lebih Baik

NERACA

Jakarta – PT Astra Internasional Tbk (ASII) menaruh harapan besar performance kinerja keuangan tahun ini bisa lebih baik dan bahkan optimis target yang sudah dipatok dapat terealisasi. “Kita optimis pendapatan tahun ini bisa tumbuh dan jauh lebih baik seiring dengan harga kelapa sawit atau crude palm oil yang mulai pulih dan permintaan alat berat sektor tambang yang mulai gairah,”kata Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk, Prijono Sugiarto di Jakarta, Kamis (20/4).

Faktor lainnya yang menjadi keyakinan kinerja tahun ini jauh lebih baik, lanjut Prijono adalah pertumbuhan penjualan otomotif yang saat ini market sharenya naik jadi 77% dan roda dua juga mengalami kenaikan pangsa pasarnya, meski secara volume penjualan turun. Kemudian ditambah kinerja keuangan di sektor keuangan, dimana PT Bank Permata Tbk yang berhasil menekan kredit macet serta pertumbuhan trafik pengguna jalan tol yang dikelola perseroan.

Disebutkan Prijono, perseroan tidak bisa memastikan nilai target pendapatan tahun ini. Namun secara kualitatif  lebih baik. Selain itu, berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), perseroan akan membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar 44,8% atau sekitar Rp6,801 triliun dari laba bersih 2016 sebesar Rp15,155 triliun. Sehingga, dividen tunai nilainya mencapai sebesar Rp168 per saham. 

Dimana, dividen final tahun buku 2016 sebesar Rp113 per saham pada 19 Mei 2017. Pasalnya, dari dividen tersebut telah didistribusikan pada 21 Oktober 2016 sebagai dividen interim sebesar Rp55 per saham. Perseroan  menetapkan tanggal pencatatan untuk pemegang saham yang berhak atas dividen atau recording date pada 4 Mei 2017 dan sedangkan sisa laba sebesar Rp8,354 triliun dibukukan sebagai laba ditahan.

Sebagai informasi, di kuartal pertama tahun ini, Astra Internasional mencatatkan peningkatan laba bersih konsolidasi meningkat 63%. Laba bersih Astra di tiga bulan awal 2017 mencapai Rp5,087 triliun, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,11 triliun.”Sebagian besar bisnis grup Astra memiliki kinerja yang baik pada kuartal pertama tahun 2017," ujar Prijono Sugiarto.

Ke depan, kata Prijono, grup Astra berharap mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan, didukung oleh harga komoditas yang lebih tinggi, walaupun bisnis otomotif diperkirakan menghadapi persaingan harga yang lebih kompetitif. Adapun pendapatan bersih konsolidasi grup Astra meningkat 16% menjadi Rp48,8 triliun, seiring dengan peningkatan kontribusi pendapatan dari sebagian besar segmen bisnisnya.

Sementara nilai aset bersih per saham grup tercatat sebesar Rp2.889 pada 31 Maret 2017, meningkat 4% dibandingkan dengan posisi akhir 2016. Nilai kas bersih, di luar grup jasa keuangan, mencapai Rp131 miliar, jauh lebih rendah dibandingkan nilai kas bersih pada akhir 2016 sebesar Rp6,2 triliun, terutama disebabkan oleh investasi jalan tol dan pembangkit listrik yang dilakukan pada kuartal pertama 2017. 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…