Terkait Stabilisasi Harga - Pemerintah Tetapkan Harga Eceran Tertinggi Tiga Komoditas

NERACA

Jakarta – Kementerian Perdagangan telah menetapkan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) untuk tiga komoditas, yakni gula, minyak goreng, dan daging guna menjaga stabilitas harga ketiga bahan pokok tersebut. Hal tersebut diresmikan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dengan belasan distributor gula, minyak goreng, dan daging.

"Kementerian Perdagangan menetapkan kebijakan HET untuk komoditas gula sebesar Rp12.500 per kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000 per liter dan daging beku dengan harga maksimal Rp80.000 per kg," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pada penandatanganan MOU di Kantor Kementerian Perdagangan di Jakarta, sebagaimana disalin dari Antara.

Enggar mengatakan pasar ritel modern sebagai pasar harga acuan (price leader) dipastikan tidak akan menjual tiga komoditas pangan tersebut lebih dari HET yang ditetapkan. Kebijakan penetapan harga ini mulai berlaku 10 April mendatang.

Ia merinci harga jual gula dari produsen yang disepakati sebesar Rp11.900 per kg dengan kemasan 1 kg, dan Rp10.900/kg dalam ukuran 50 kg untuk dikemas ulang sebesar 1 kg oleh masing-masing ritel.

Ada pun kebutuhan gula sebanyak 11.520 ton per bulan dengan batas waktu pembayaran yang ditetapkan selama 14 hari. Untuk daging beku, harga jual dari distributor sebesar Rp75.000/kg dan dijual di ritel Rp80.000/kg. Rata-rata kebutuhan daging sebanyak 122,5 ton per bulan dengan batas waktu pembayaran yang ditetapkan 14 hari.

Sementara itu untuk minyak goreng, harga jual dari produsen Rp10.500/liter dan dijual di ritel Rp11.000/liter. Kebutuhan komoditas ini sebanyak 9,22 juta liter per bulan, di antaranya akan dipenuhi dari Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) 2,10 juta liter dan Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI) 1,80 juta liter (menyesuaikan dengan kapasitas packing line). Enggar memastikan penetapan HET ini tidak akan membuat dunia usaha, baik pasar ritel modern dan tradisional merugi.

"Tidak akan merugi karena sekarang kita sudah minta dan akan tegaskan kembali pada para distributor agar mereka menjual ke pasar tradisional tidak boleh lebih tinggi dari yang mereka jual ke pasar ritel modern. Paling tidak sama, kalau bisa lebih murah," kata dia.

Mendag juga memastikan pelaksanaan kebijakan HET akan mendapat pengawasan dari Komisi Pengawas Persaingan dengan memberlakukan sanksi tegas jika terjadi persaingan usaha yang tidak sehat.

"Pasar ritel modern kalau dia jual harga lebih tinggi setelah ada harga intervensi pemerintah, dengan bantuan KPPU akan memeriksa mereka karena patut diduga serang membentuk harga kartel. Ini kami konsultasikan dengan KPPU. Kami ingin menyeragamkan harga rendah tetapi ada dasar hukumnya," ungkap Enggar.

Pada kesempatan lain, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjamin harga beras dapat stabil menjelang bulan suci Ramadhan 1438 H pada akhir Mei mendatang. "Beras kami jaga betul, dan produksi sekarang membaik. Khusus beras kami jamin stabil," kata Amran.

Dia mengatakan saat ini kecenderungan harga beras menurun karena produksinya yang semakin membaik. Hal tersebut akan diupayakan untuk distabilkan. Mentan telah menggelar rapat dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) terkait persiapan menghadapi Ramadhan untuk mengantisipasi gejolak harga melalui evaluasi stok dan kondisi harga saat ini. Amran menyebutkan stok beras saat ini mencapai 1,9 juta ton untuk delapan bulan ke depan. Jumlah tersebut cukup besar dibanding tahun-tahun sebelumnya yang berkisar 1 juta ton.

Dia menjelaskan upaya untuk menjaga kestabilan harga dan stok dilakukan melalui penyerapan oleh Bulog. Melalui hal tersebut, kata Amran, Bulog diharapkan mampu menjadi stabilisator sehingga harga komoditas di tingkat konsumen dan produsen tidak bergejolak. "Kami harus menyerap. Solusi yang bisa menyelesaikan adalah menyerap. Regulasi yang ada kami perbaiki," ucap dia.

Selain melalui penyerapan, Amran menjelaskan pemerintah juga mengupayakan untuk memotong rantai pasokan agar mampu menjaga kestabilan harga dan stok komoditas pangan strategis. "Distribusi ke depan harus memotong rantai pasok sehingga petani posisi untung dan konsumen mendapatkan harga yang baik," kata dia.

Selain beras, Amran terutama juga menyoroti kestabilan harga dan stok komoditas cabai menjelang Ramadhan. Kekhawatiran yang muncul adalah harga cabai yang menurun ketika memasuki Ramadhan dan merugikan petani.

"Kami sepakat untuk dijaga di tingkat konsumen dan petani, tetapi pengusaha tetap untung. Rp20-30 ribu per kilogram di tingkat konsumen, dan di tingkat petani di bawah Rp20 ribu," ucap dia.

Amran menjelaskan posisi harga cabai saat ini berada di kisaran Rp40-50 ribu per kilogram di tingkat petani, atau turun dibandingkan beberapa waktu lalu yang mencapai Rp70 ribu per kilogram. "Harga cabai ini akan turun lagi," kata dia. Sementara untuk stok bawang putih mencapai 1.000 ton saat ini dan bawang merah 2.000 ton.

BERITA TERKAIT

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…