Bank BJB Bagikan Dividen Rp 862,9 Miliar

NERACA

Bandung – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jabar dan Banten (Persero) Tbk (BJBR) memutuskan membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp862,9 miliar dan total dividen ini setara 55% dari laba bersih tahun 2016.

Para pemegang saham, termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sebagai salah satu pemegang saham di Bank BJB menerima deviden dari bank tersebut sebesar Rp340 miliar.”Jadi pembagian deviden Bank BJB cukup baik, itu 55% untuk pemegang saham dan 45% untuk pemerintahan mengembangkan Bank BJB ke depan," kata Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan di Bandung, Rabu (29/3).

Tahun ini, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk menargetkan pertumbuhan kredit antara 12% -13% dibandingkan realisasi 2016, atau minimal mencapai Rp 70,67 triliun. Pada tahun lalu, Bank BJB menyalurkan kredit sebesar Rp 63,1 triliun atau tumbuh 14,2% dibandingkan 2015 yang hanya Rp 55,3 triliun.

Direktur Utama Bank BJB, Ahmad Irfan pernah bilang, fokus penyaluran kredit masih sama seperti tahun lalu yakni segmen konsumer dan segmen komersial.”Pilar segmen kita sama seperti tahun lalu. Yang kita kejar tetap di kredit konsumer. Tetapi, mungkin produk kredit konsumer itu kita perluas variasinya untuk mengejar target pertumbuhan kredit," kata Ahmad.

Adapun segmen kedua yang dikejar tahun ini yaitu segmen komersial. Ahmad menambahkan, meskipun kontribusinya segmen mikro masih kecil, namun program PESAT Bank BJB cukup banyak diminati. PESAT atau Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu merupakan program Bank BJB untuk penyaluran kredit usaha rakyat. Bank BJB memiliki target untuk ketahanan pangan saja mencapai Rp 1 triliun.”Kemudian untuk KPR, kita tetap ekspansi yang terukur, di segmen menengah ke bawah," kata Ahmad.

Dari laporan keuangan Bank BJB, kontribusi terbesar penyaluran kredit di 2016 berasal dari segmen konsumer yang mencapai Rp 44,2 triliun atau sebesar 70,04% dari total penyaluran kredit. Setelah segmen konsumer, ada segmen komersial dengan penyaluran kredit mencapai Rp 10,8 triliun, atau sebesar 17,11 persen dari total penyaluran kredit.

Berikutnya ada segmen mortgage atau KPR dan segmen mikro. Penyaluran kredit kedua segmen tahun lalu masing-masing mencapai Rp 4,5 triliun dan Rp 3,5 triliun atau porsinya sebesar 7,13% dan 5,54% dari total penyaluran kredit. (ant/bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…