Sepanjang tahun 2016, Meliá Hotels Internasional meraih keuntungan 180% atau sebesar 100.7 juta euro dibandingkan tahun 2015. Keuntungan tersebut tidak termasuk efek dari pemasukan modal, EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) perusahaan berkembang hingga 14% dan pendapatan mencapai 1,798.4 juta euro atau naik 7%. Total pendapatan termasuk manajemen hotel dan penjualan aset mencapai 2,882.4 juta euro.

Gabriel Escarrer Jaume, Vice Chairman dan CEO Meliá Hotels International dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, laporan keuangan 2016 menunjukkan performa kuat bisnis perhotelan dengan dukungan positif pasar pariwisata internasional, terutama di bidang resor serta strategi perusahaan.”Strategi yang kami lakukan di tahun-tahun sebelumnya menjadi fondasi kuat untuk pertumbuhan lebih menguntungkan dan kualitatif di tahun-tahun berikutnya,”ujarnya.

Berbekal laporan keuangan positif dan bisnis model berbasis pertumbuhan internasional serta perjanjian manajemen, kata Gabriel, Meliá Hotels International berada di posisi terdepan siap menghadapi tantangan geopolitik, ekonomi, sosial dan teknologi yang signifikan memengaruhi industri pariwisata dalam skala global.

Perseroan, lanjutnya, juga mencatatkan pertumbuhan margin EBITDA yang mencapai hampir 100 poin menunjukkan kondisi sangat positif. Hasil ini diperoleh dengan tetap mempertahankan pertumbuhan dan melakukan repositioning obyektif, yang merupakan hal mendasar bagi strategi perusahaan. Laporan finansial juga memperoleh peningkatan 49%, hasil dari reduksi konsisten perusahaan terhadap utang (turun hingga 226 juta euro sejak Desember 2015) dan penurunan tingkat bunga rata-rata mencapai 90 poin atau sebesar 28 juta euro. (bani)