Phapros Terbitkan MTN Rp 200 Miliar

NERACA

Jakarta - Bila tidak ada aral melintang, PT Phapros Tbk yang merupakan anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) akan menerbitkan surat utang atau Medium Term Notes (MTN) senilai Rp 200 miliar. Rencananya penerbitan MTN ditargetkan bisa terealisasi pada triwulan I/2017.

Direktur Utama PT Phapros Tbk, Barokah Sri Utami dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, penerbitan MTN tersebut akan digunakan untuk membangun pabrik baru di Ungaran dan penambahan kapasitas pabrik Phapros di kawasan Simongan, Semarang, Jawa Tengah. “Saat ini, Phapros memiliki pabrik dengan kapasitas produksi sebesar 2 miliar butir obat per tahun dengan utilisasi sudah di atas 80% dan untuk itu, kapasitasnya akan kami tingkatkan agar lebih maksimal,” ujar Sri Utami biasa disapa Emmy.

Tak hanya di sektor farmasi, untuk menambah portofolio produk alat kesehatannya, Phapros juga tengah bekerjasama dengan anak perusahaan RNI lainnya, PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) untuk memproduksi Scaffold Hydroxyapetite. Scaffold Hydroxyapetite merupakan produk yang dikembangkan Phapros berdasarkan riset yang dilakukan oleh Universitas Airlangga dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Produk tersebut bisa dimanfaatkan sebagai komponen implan penopang tulang dan gigi.”Kerjasamanya berupa kesepakatan penggunaan lahan dan bangunan milik MRB oleh Phapros untuk memproduksi produk tersebut,” jelas Emmy.

Sebagai informasi, awal Maret lalu Phapros kembali berhasil memenangkan tender e-catalogue. Ada 41 obat generik yang dimenangkan Phapros dengan total nilai mencapai Rp498 miliar atau sekitar 16% dari keseluruhan nilai omzet yang ditawarkan e-catalogue yang mencapai lebih dari Rp 3 triliun.”Jumlah ini naik sebesar 83% dari total nilai yang kami dapatkan pada saat lelang e-catalogue tahun 2016 lalu,”kata Emmy.

Ke depan, lanjutnya, perseroan akan pastikan agar supply produk tetap baik dan terjaga sehingga bisa memberikan yang terbaik untuk menyukseskan program BPJS Kesehatan. Tahun lalu, perseroan mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 18% dengan laba bersih yang juga tumbuh hingga 38% dibandingkan periode yang sama tahun 2015.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…