Pendapatan Tumbuh 18% - Lippo Karawaci Tebar Dividen Rp 44,2 Miliar

NERACA

Jakarta – Lesunya bisnis properti di tahun 2016, kemarin memberikan dampak terhadap kinerja PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Namun demikian, perseroan berhasil melalui rintangan tersebut dengan tetap mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 10.5 triliun atau naik 18% dibandingkan tahun 2105 sebesar Rp 8.9 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (23/3).

Masih tumbuhnya pendapatan perseroan, membawa LPKR untuk membagikan dividen tahun buku 2016 sebesar Rp 44,2 miliar atau Rp 1,94/saham.”Pembagian dividen sebesar Rp 44,2 miliar, merupakan lanjutan komitmen kami untuk senantiasa memberikan imbal hasil kepada para pemegang saham dengan mendistribusikan dividen tahunan," kata Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya.

Dijelaskannya, pembagian dividen sendiri merupakan keputusan yang disetujui pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan diharapkan pembagian dividen tahunan bisa berlanjut melalui strategi asset light perseroan, pertumbuhan bisnis organik serta manajemen keuangan yang baik.

Sebagai informasi, LPKR mencatatkan pendapatan sebesar Rp 10,5 triliun di tahun 2016, meningkat 18% dari Rp 8,9 triliun di tahun 2015. Perseroan membukukan EBITDA dan laba bersih setelah pajak masing-masing sebesar Rp 2,2 triliun dan Rp 882 miliar, dilatarbelakangi oleh melemahnya sektor properti. Penyelesaian penjualan Lippo Mall Kuta ke LMIRT memberikan kontribusi masing-masing sebesar Rp 762 miliar dan Rp 231 miliar terhadap pendapatan dan laba bersih perseroan di tahun 2016.
Sementara pendapatan properti turun sebesar 11% menjadi Rp 3,8 triliun, dan memberikan kontribusi 36% terhadap total Pendapatan. Sementara itu Pendapatan Recurring terutama didukung oleh divisi Healthcare memainkan peranan penting dalam mengimbangi pelemahan bisnis properti. Pendapatan recurring bertumbuh stabil 23% menjadi Rp 6,75 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 64% terhadap total pendapatan.

Kemudian pendapatan dari divisi healthcare tumbuh sebesar 25% menjadi Rp 5,17 triliun, diikuti oleh pertumbuhan 21% dari pendapatan Divisi Komersial menjadi Rp 732 miliar. Bisnis Asset Management tumbuh sebesar 13% menjadi Rp 853 miliar. Asal tahu saja, perseroan pernah menyampaikan optimistis pendapatan tahun 2017 tumbuh sebesar 20%, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi 2016 yang sebesar 13%. Pertumbuhan bahkan bisa lebih tinggi, jika perseroan merealisasikan penjualan mal sebagai bagian dari program asset light.

Kata Ketut Budi Wijaya, dengan asset light berupa penjualan satu mal di Yogyakarta, pendapatan perseroan pada 2017 diproyeksikan tumbuh sebesar 24%. Sedangkan dengan penjualan satu mal di Bali, pertumbuhan pendapatan tahun ini bisa mencapai 22%. Dirinya menjelaskan, mal tersebut dijual kepada Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT). Asset light tersebut menjadi salah satu kunci pertumbuhan perseroan pada 2016 dan 2017. Lippo Karawaci juga masih memiliki satu mal yang belum diproses untuk dijual, yang merupakan mal terbesar di Jakarta Barat. (bani)

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…