Paket Kebijakan XV Masuk Tahap Finalisasi

 

 

NERACA

 

Jakarta - Pemerintah menyebutkan Paket Kebijakan Ekonomi XV yang mengatur mengenai logistik sudah pada tahap finalisasi dan akan segera dirilis dalam satu hingga dua pekan ke depan. Sebelumnya, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmini Nasution di Jakarta, Kamis (23/3), paket kebijakan tersebut akan dirilis lebih awal. Namun, masih ada sejumlah hal yang belum tuntas dan perlu dilengkapi.

"Aku rada lemes soal itu. Tadi aku pikir sudah siap banget, kita sudah bikin penjelasan dan presentasinya. Begitu saya tanya ini sudah, ternyata belum. Ada banyak soalnya ada 16 atau 17 aturannya. Saya bilang tidak mau kalau belum selesai. Ya, seminggu lagilah," kata Darmin saat ditemui usai menghadiri sacara FinTechStage Inclusion Forum di Jakarta Convention Centre (JCC).

Hingga saat ini, perekonomian Indonesia masih terkendala oleh masalah logistik yang harus terus diperbaiki. Adapun masalah logistik yang akan dibenahi melalui paket kebijakan tersebut terkait dengan pelayanan portal Indonesia National Single Window (INSW) serta problem "dwelling time". Pembenahan logistik sangat penting karena erat kaitannya dengan konektivitas dan efisiensi tarif agar tidak lagi menyebabkan ekonomi biaya tinggi.

Sejak September 2015, Pemerintah telah menurunkan paket kebijakan ekonomi jilid I sampai dengan XIV sebagai upaya deregulasi maupun debirokratisasi yang bertujuan memperbaiki iklim investasi dan daya saing. Sebanyak 99 persen dari peraturan turunan dari paket kebijakan ekonomi tersebut sudah diterbitkan oleh Pemerintah sehingga dampak dari penerbitan paket diharapkan mulai terlihat pada tahun 2017.

 

BERITA TERKAIT

Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab

Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab NERACA Malang - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian…

Lembaga Rating Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

    NERACA   Jakarta - Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada…

Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

    NERACA   Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan yang berlanjut pada Februari 2024 menopang ketahanan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab

Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab NERACA Malang - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian…

Lembaga Rating Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

    NERACA   Jakarta - Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada…

Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

    NERACA   Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan yang berlanjut pada Februari 2024 menopang ketahanan…