Tambah Rumah Sakit Baru - Siloam Anggarkan Capex Rp 1,8 Triliun

NERACA

Jakarta – Danai ekspansi bisnisnya dengan terus perbanyak pembangunan rumah sakit, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 1,6 triliun-Rp 1,8 triliun pada tahun ini. Sumber dananya akan diambil dari cash flow dan dana hasil rights issue.

Direktur SILO, Budi Legowo menyampaikan, capex akan digunakan untuk membangun empat rumah sakit besar dan 12 rumah sakit kecil. Capex juga akan digunakan untuk peremajaan medical equipment yang sudah tua. "Dua itu yang menjadi mayoritas belanja modal yang kami rencanakan," ujarnya di Tangerang, Rabu (22/3).

Dia merinci, empat rumah sakit besar dibangun di daerah Lubuk Linggau, Bangka Belitung, Jember dan Sorong. Kemudian 12 rumah sakit kecil akan dibangun di Banjarmasin, Batu, Bekasi, Kalimalang, Lippo Kuningan, Manado, Nine Residance, Palangkaraya, Gunung Sahari, Pluit, Semarang dan Surabaya. Hingga lima tahun ke depan, SILO menargetkan akan membangun sebanyak 40 rumah sakit lagi, namun tidak menutup kemungkinan jumlah akan bertambah seiring berjalannya waktu. Selain itu SILO juga berencana untuk mengakusisi rumah sakit yang sudah berjalan, langkah ini sifatnya menunggu peluang rumah sakit yang mau diakuisisi.

Menurut Budi, sejak 1996 hingga saat ini, sudah ada 23 rumah sakit yang telah operasional. Lima diantaranya rumah sakit yang sudah mapan, 11 rumah sakit masih berkembang, empat rumah sakit khusus dan tiga rumah sakit baru di Labuan Bajo, Buton dan Samarinda. "Selain itu SILO juga memiliki 16 klinik," ungkapnya.

Belum lama ini, perseroan menuntaskan rencana akuisisinya. Dari dua rumah sakit yang diakuisisi, salah satunya sudah resmi berpindah tangan. Perusahaan melakukan pengambilalihan saham PT Grha Ultima Medika, sebuah rumah sakit di Mataram, NTB. Perpindahan saham tersebut dilakukan pada 8 Februari lalu. “Jual beli dilaksanakan dengan nilai pengalihan saham sebesar Rp 155 miliar," kata Indra L. Hertanto, Sekretaris Perusahaan SILO.

Disebutkan, transaksi ini dilakukan oleh dua pihak, yakni SILO dan anak usahanya, PT Mahkota Buana Selaras. Pasca transaksi ini, Mahkota menguasai 88,99% saham GUM, sementara SILO menguasai 0,004% saham GUM. Untuk jangka pendek, tambah Indra, akusisi ini akan memberikan kontribusi secara langsung terhadap pendapatan SILO. "Untuk jangka panjang, akusisi ini dapat meningkatkan kinerja perseroan secara keseluruhan," imbuhnya.

Sebelumnya, SILO berencana mengakusisi dua rumah sakit. Selain GUM, rumah sakit lainnya adalah Rumah Sakit Umum Sentosa di Bekasi, Jawa Barat. Nilai akuisisi keduanya sekitar Rp 182 miliar.  Di tahun 2016 kemarin, perseroan mencatatkan pendapatan naik 24% menjadi Rp 5,16 triliun dari Rp 4,14 triliun. Sedangkan laba bersih juga naik 59% menjadi Rp 94,09 miliar dari Rp 61,70 miliar.

Peningkatan pendapatan didorong dari naiknya pertumbuhan pasien admisi rawat inap mencapai 18% dan blended rawat jalan mencapai 19%. Sementara utilisasi tempat tidur juga naik mencapai 64% dari 208 tempat tidur dari tahun sebelumnya 60%. Sehingga rata-rata pendapatan per pasien meningkat 4% dan 6% dari pasien rawat inap dan rawat jalan. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…